JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Jasa Marga akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan tol, pascakecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kota Bogor, Selasa, 4 Februari 2025.
Senior Manajer Representatif Office 1 Jasa Marga Metropolitan Toll Road, Alvin Singarimbun mengatakan, pihaknya menyoroti ketiadaan jalur penyelamat di GT Ciawi 2.
"Tentu saja ini menjadi evaluasi untuk semua pihak. Kita sudah perhatikan (GT Ciawi 2) dan sudah diajukan untuk adanya jalur penyelemat," kata Alvin saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Alvin, lahan di GT Ciawi 2 cukup terbatas, tetapi pihaknya telah mengajukan desain jalur penyelamat.
Dengan jalur penyelamat di GT Ciawi 2 yang cenderung menurun, kendaraan yang mengalami kerusakan fungsi rem dapat memasuki jalur tersebut supaya kecepatan berkurang.
Selain jalur penyelamat, kata Alvin, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan dan pendekatan kepada pengusaha logistik terkait kendaraan Overload Over Dimension (ODOL). Jasa Marga sebenarnya sudah memasang Weigh In Motion (WIM) atau alat pendeteksi bobot kendaraan.
"Sebenarnya kami sudah pasang perangkat WIM, tapi soal penindakan hukum terhadap kendaraan ODOL itu bukan wewenang kami. Teknologi itu juga digunakan oleh kepolisian untuk menganalisa kecelakaan kemarin," ucapnya.
Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Jasa Marga sedang menunggu hasil investigasi dari Korlantas Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kecelakaan beruntun yang menewaskan delapan orang tersebut. Berdasarkan rekomendasi teknis yang diberikan, Kementerian PU akan menindaklanjuti penambahan jalur darurat jika diperlukan.
Baca Juga: Alami Luka Bakar, 2 Korban Tewas Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Belum Teridentifikasi
"Nanti, dari Korlantas dan KNKT akan memberikan judgement yang lebih bagus dari sisi teknis perjalanan di jalan tol. Seharusnya (dari sisi konstruksi) tidak ada masalah karena jalan tol ini sudah beroperasi bertahun-tahun," ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dikutip dari situs resmi Kementerian PU.