BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pengecer di Kota Bekasi menganggap keputusan Presiden Prabowo Subianto, kembali memperbolehkan gas LPG 3 kg dijual ke pengecer merupakan hal yang tepat.
"Kalau saya dijadikan pangkalan ya enggak bisa, kan tempatnya sempit," kata Yetno 40 tahun, penjaga warung di Kaliabang, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, 4 Februari 2025.
Ia mengatakan keterbatasan tempat di warungnya tidak cocok untuk dijadikan sub pangkalan untuk menjual gas bersubsidi.
"Saya kan cuma stok dikit, ini cuma jual 13 tabung gas," kata dia.
Baca Juga: Kuota LPG 3 Kg Jakarta Dipangkas 5 Persen
Pengurusan validasi pengecer menjadi pangkalan pun kata dia cukup rumit dan tidak taktis.
Sementara, jika ketersediaan gas melon ditemukan di pengecer-pengecer, akan memudahkan warga setempat untuk membeli dan tidak perlu jauh mencarinya.
"Kasihan pelanggan-pelanggan saya, disini kan banyak penghuni kontrakan, warung makan kayak warteg gitu, orang kasihan lah, kalau gak ada gas kan gak jualan," ucap dia.
Pengecer lainnya bernama Ipung 32 tahun, mengatakan hal senada. Dampak regulasi tersebut, masih menyulitkan warga untuk beraktivitas.
"Sebaiknya memang seperti itu, karena kasihan juga, sama masyarakat," ujar Ipung.
Baca Juga: Bahlil Kena Semprot Warga soal Polemik Gas LPG 3 Kg: Logikanya Jalan Dong Pak
Pemotongan distribusi dari pangkalan ke pengecer dinilai terlalu rumit, hal ini akan menyulitkan warga maupun pelanggan yang datang ke tempatnya.
"Ribet sih, seharusnya tersedia, pergi ke pangkalan kemudian dialirkan ke sini (pengecer)," ucapnya.
Ipung mengungkapkan, di tanag air masih banyak masyarakat hidup di bawah keterbatasan ekonomi.
Ia meminta agar pemerintah memiliko aturan yang fleksibel dan mudah untuk diterapkan di masyarakat.
Baca Juga: Antre Berjam-jam Demi Dapat Gas LPG 3 Kg, Warga Pandeglang Pulang dengan Tangan Hampa
"Misalkan kalau malam-malam mau makan, atau pagi mereka mau masak, masa harus ke pangkalan lagi (cari gas), lebih baik ke warung-warung aja," katanya.
Instruksi dari Prabowo disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang mengaku telah menerima arahan langsung dan berkomunikasi dengan Prabowo terkait polemik kelangkaan gas LPG dalam beberapa hari terakhir.
Instruksi tersebut dikeluarkan di tengah keresahan masyarakat yang terpaksa berburu dan mengantre panjang di pangkalan gas LPG.