Gonjang-ganjing Kelangkaan Gas 3 Kg, Seorang Kritikus Politik Indonesia Sebut Bahlil Lahadalia Telah Melecehkan Prabowo

Selasa 04 Feb 2025, 14:24 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat melihat pangkalan gas LPG 3 kilogram di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 4 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat melihat pangkalan gas LPG 3 kilogram di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 4 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

POSKOTA.CO.ID – Kebijakan pemerintah sering kali menjadi sorotan publik, terutama ketika berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Salah satu kebijakan yang baru-baru ini menuai kontroversi adalah pembatasan penjualan LPG 3kg yang diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

Kebijakan pembatasan penjualan LPG 3kg ini ditujukan untuk mengatur distribusi dan penggunaan gas elpiji di masyarakat.

Kendati demikian, seorang kritikus politik terkenal Faizal Assegaf menilai kebijakan tersebut sebagai hal yang kontroversial.

Baca Juga: Bahlil Minta Maaf Ada Warga Meninggal usai Antre Gas LPG 3 Kg

Lebih jauh, Faizal Assegaf justru menganggap keputusan Bahlil itu sebagai bentuk pelecehan terhadap Presiden Prabowo.

"Bahlil kembali lecehkan Prabowo dengan kebijakan LPG 3 kg yang membuat rakyat marah. Gembong loyalis Jokowi itu bertindak brutal dan sangat breng***," cuit mantan aktivis '98 itu dalam akun X pribadi miliknya, Senin 3 Februari 2025.

Pimpinan LSM Progres '98 itu menyoroti Presiden Prabowo yang "seolah membiarkan keonaran oleh Geng Solo tersebut. Walhasil, kabinet kawin paksa makin amburadul," tambahnya.

Sebelumnya, Bahlil juga sempat menyebut bahwa penjualan gas melon hanya bisa dilakukan di pangkalan. Tidak boleh lagi ada pengecer.

Baca Juga: Usai Ditegur Presiden Prabowo Subianto, Bahlil Jamin Besok Tidak Ada Antian Pembelian Gas LPG 3 Kilogram Lagi

Seketika Menteri ESDM itu mengubah sikapnya setelah mendapatkan semacam "teguran" dari atasannya, Presiden Prabowo.

Berita Terkait
News Update