BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga di Kota Bekasi mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg menyusul kebijakan terbaru.
Seorang warga bernama Ratno, 50 tahun, mengaku was-was dengan kelangkaan tabung gas melon itu. Sejak pagi tadi, ia mengaku kesulitan mencari stok tabung gas.
"Ini yang kelima, tadi ke warung-warung juga enggakk ada, pada kosong," kata Ratno di Jalan Karang Satria, Duren Jaya, Bekasi Timur, Senin, 3 Februari 2025.
Menurut Ratno, sejumlah toko kelontong yang disambanginya mengalami kekosongan tabung gas 3 kg bersubsidi.
Baca Juga: Tabung Gas Melon Masih Tersedia di Warung Kelontong, Warga Parung Bogor: Enggak Tahu Besok
Ratno adalah pengusaha makanan. Dalam menghidang makan makanan, ia memanfaatkan tabung gas 3 kg.
"Pemakaiannya buat jualan, saya dagang makanan," ujarnya.
Walau begitu, Ratno masih memiliki stok tabung gas melon untuk beberapa hari. Namun, jika sudah habis, ia mengaku bakal kebingungan.
"Saat ini warung masih buka, masih ada stok tabung lagi, kalau udah abis semua mah mau enggak mau dagangnya libur dulu," ucapnya.
Baca Juga: Jual Tabung Gas 3 Kg Wajib Punya NIB, Pengecer di Pandeglang: Mau Tidak Mau
Sementara itu, warga bernama Muchtar, 57 tahun, merasakan hal serupa. Beberapa warung yang ia datangi tidak memiliki stok tabung gas 3 kg.
"Udah dari pagi jam 9 pagi. Sekarang udah abis," terang Muchtar.
Dalam kesehariannya, tabung gas melon digunakan Muchtar untuk memasak makanan untuk dijual. Namun, ia terpaksa berhenti berjualan, karena kelangkaan tabung gas 3 kg.
"Sebenarnya saya jualan juga, tapi sekarang lagi enggak boleh buat jualan. Ini saya beli buat kebutuhan rumah aja," ucap dia.
Baca Juga: Regulasi Baru Tabung Gas 3 Kg, Pemilik Toko Kelontong di Bekasi Resah
Ia meyakini, kelangkaan gas ini membuat pemasukannya berkurang.
"Enggak jualan, enggak ada pemasukan lagi," ujarnya.
Pemerintah menetapkan penjualan tabung gas 3 kg tidak lagi melalui pengecer per 1 Februari 2025. Dengan aturan ini, tabung gas melon bersubsidi tidak lagi dijual secara bebas.