POSKOTA.CO. ID – Mata uang Rupiah tiba-tiba menunjukkan penguatan signifikan terhadap Dolar AS menurut hasil pencarian Google.
Nilai tukar yang ditampilkan adalah Rp8.170,65 per Dolar AS, jauh lebih kuat dibandingkan kurs resmi Bank Indonesia yang berada di kisaran Rp16.340,30 untuk kurs jual dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.
Bahkan hingga sekarang, Sabtu 1 Februari 2025, pukul 19:25, harga 1 dollar berada di sekitaran 8.170 ke dalam mata uang rupiah.
Kendati demikian, hasil pengecekan di laman resmi Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar yang jauh berbeda, menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan penguatan nyata atau kesalahan data dari Google.
Baca Juga: VIral! Angka Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS di Google Cuma Rp8.170, BI Belum Klarifikasi
Melansir berbagai sumber, sebelumnya memang pasar saham Indonesia, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saat ini berada dalam sorotan.
Penurunan yang terjadi di bursa Amerika Serikat baru-baru ini memberikan dampak penting terhadap pergerakan pasar di dalam negeri.
Dengan inflasi yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi, prospek penguatan rupiah sempat mengalami kemerosotan.
Data Bloomberg menunjukkan Rupiah melemah 49 poin atau 0,301% ke level Rp16.305 per Dolar AS, turun dari posisi Rp16.256 pada akhir perdagangan Kamis, 30 Januari 2025.
Baca Juga: 5+ Video Bokeh APK Full Effect Original Terbaru 2025 Bebas Blokir Paling Viral, Aman Tanpa VPN!
Sepanjang Januari 2025, Rupiah telah terdepresiasi 1,06% terhadap Dolar AS dari posisi akhir 2024.
Indeks Dolar AS juga terpantau menguat 0,406% ke 108,203, dengan mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap Dolar AS.
Dengan demikian, kurs rupiah Rp8.170,65 per dolar bukanlah hal yang lazim sehingga menimbulkan pertanyaan apakah ini kekeliruan dari pihak Google atau bukan.
Kendati demikian, pihak-pihak terkait belum memberikan keterangan resmi terkait kejanggalan ini.
Baca Juga: Siapa Wenny Myzon? Pegawai PT Timah yang Viral di TikTok karena Singgung Tenaga Honorer
Berdasarkan berbagai sumber, kemungkinan besar ini adalah kesalahan teknis atau bug dalam sistem Google Finance atau layanan konversi mata uangnya.
Beberapa orang di platform X juga telah membahas fenomena ini dengan nada skeptis dan humor, menunjukkan bahwa ini mungkin hanya error sementara.