BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga di Kabupaten Bekasi tidak menyetujui rencana pemerintah mengalihkan pembelian gas LPG 3 kg tak lagi ke tempat pengecer melainkan ke pangkalan.
Seorang warga bernama Ali, 42 tahun, asal Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mengatakan, wacana itu bakal merepotkan masyarakat.
"Enggak setuju, repot juga, apalagi dilakukan oleh orang tua," kata Ali saat dijumpai di rumahnya, Sabtu, 1 Februari 2025.
Wacana ini dinilai masih memberatkan masyarakat khususnya pada kalangan bawah.
"Kasihan rakyat-rakyat kecil, dari warung jadi pangkalan, repot juga," ucapnya.
Baca Juga: Pengamat Nilai Kebijakan Pengecer Tak Lagi Dapat Distribusi LPG 3 kg Bersubsidi Cuma Akal-akalan
Wacana ini seutuhnya tidak terlalu efektif, sebab regulasi tersebut hanya dapat dinikmati atau dilakukan oleh segelintir masyarakat.
Selain itu, penerapan tarif juga perlu disesuaikan agar tidak menimbulkan masalah baru mengenai peralihan pendistribusian gas LPG 3 Kilogram.
"Efektif mungkin. Tapi orang awam masih keder juga, cuma buat rakyat bawah ini repot, dan segelintir aja," ujar Lia.
Warga lainnya, bernama Sari, 36 tahun mengatakan, wacana tersebut kurang efisien.
"Kurang efisien, karena jauh, kalau misalkan beli ke pangkalan perlu ada punya kontaknya, ketimbang harus ke warung," ujarnya.