JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta, Diana Dewi menyebut banjir merupakan masalah klasik di Jakarta, sama seperti kemacetan yang memberikan dampak negatif terhadap ekonomi dan perdagangan sangat signifikan.
Kerugian yang disebabkan banjir di Jakarta menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar.
"Banjir di Jakarta dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Ditaksir kerugian akibat banjir per tahunnya mencapai Rp2,1 triliun per tahun," ujar Diana kepada Poskota, Jumat, 31 Januari 2025.
Menurut Diana, kerugian besar itu ditimbulkan karena banjir dapat menyebabkan penurunan produksi industri dan pertanian.
Baca Juga: Janji Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung, Sebut 5 Taman Mulai Buka 24 Jam
Sehingga berdampak pada perekonomian negara. Kemudian banjir dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, sehingga berdampak pada tingkat inflasi.
"Banjir dapat mengganggu aktivitas perdagangan dan bisnis, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat," katanya.
Diana menyebut sektor-sektor yang terdampak banjir di Jakarta, antara lain sektor perdagangan, sektor perumahan, bahkan sektor pertanian. Kata dia, kerugian ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga berdampak pada perekonomian negara.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya mitigasi dan pengelolaan risiko banjir untuk mengurangi dampaknya terhadap ekonomi dan perdagangan di Jakarta," ucapnya.
Baca Juga: Tangis Diah Pecah, Selamatkan Ijazah Anak yang Terendam Banjir di Jakarta Barat
Diana mengatakan, yang harus dilakukan Pemrov Jakarta untuk mengantisipasi bencana banjir yang pasti menimbulkan kerugian ekonomi di antaranya melakukan program jangka pendek dan jangka panjang.