Hasilnya, sereal menjadi produk ultra-processed dengan tambahan gula yang tinggi. Selain itu, sebagian besar sereal terkemuka mengandung kadar gula yang tinggi, garam, dan lemak yang tidak sehat.
Bahkan, melansir Healthline, beberapa produk sereal mengandung hingga empat kali lebih banyak garam daripada yang terkandung dalam satu bungkus kacang tanah panggang berukuran 25g.
Sebagian merek sereal juga mengandung lemak jenuh dan trans yang tidak sehat. Artinya, konsumsi sereal untuk sarapan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit jantung.
Sereal yang tinggi gula dan karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan tajam pada kadar gula darah, yang bisa membahayakan penderita diabetes.
Meski masih ada sereal yang diperkaya dengan zat besi, asam folat, dan vitamin B lainnya, penting untuk membaca label fakta nutrisi dan daftar bahan untuk memilih produk sereal yang tepat.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, Jesse menyarankan sarapan yang kaya protein, serat, dan lemak. Telur, keju, alpukat, serta sayuran seperti tomat, bayam, atau jamur bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Meski sereal dapat memberikan rasa senang karena memicu pelepasan dopamin, tubuh tetap membutuhkan asupan gizi yang lebih seimbang di pagi hari agar energi tetap stabil sepanjang hari.