Sealin itu, dia juga sependapat dengan Senator AS Bernie Sanders, yang menyebut bahwa rencana dan tindakan Trump itu sebagai bentuk ethnic cleansing dan termasuk kejahatan perang.
Ethnic cleansing adalah upaya menciptakan wilayah geografis yang homogen secara etnis, melalui deportasi atau pemindahan paksa orang-orang yang termasuk dalam kelompok etnis tertentu.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Los Angeles Hanguskan Ribuan Rumah, Netizen AS Kritik Pemerintah Terkait Gaza
"Secara definisi, apa yang diusulkan oleh Trump jelas bentuk dari ethnic cleansing, walaupun dengan kedok relokasi," tegasnya.
Daripada usulan tersebut, Hidayat malah mengungkapkan solusi yang lebih baik. Yakni dengan mendesak agar Israel mematuhi dan tidak melanggar semua butir perjanjian gencatan senjata.
"Atau bila perlu, Trump mempertimbangkan usulan menerima semua warga Israel untuk direlokasi, dipindahkan dan diberikan tanah di AS yang sangat luas itu, dengan difasilitasi oleh AS,” ujarnya.
“Itu akan jadi terobosan yang efektif mewujudkan janji kampanye Trump untuk mengakhiri perang dan menghadirkan perdamaian di Palestina," tambahnya.
Ia juga mengusulkan agar Indonesia dan Malaysia kembali menegaskan kuatnya komitmen kedua negara dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Caranya dengan lebih aktif dan efektif menggalang kebersamaan dengan negara-negara OKI, Liga Arab dan PBB untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Juga bersama-sama memastikan dilaksanakannya semua butir gencatan senjata, dan menolak keras usulan Trump untuk merelokasi warga Gaza ke luar Palestina.
"Apalagi di awal munculnya proposal relokasi itu, nama Indonesia juga sempat disebut-sebut sebagai tujuan relokasi untuk warga Gaza," kata Hidayat.