Namun, pedagang itu justru marah dan menyebut bahwa nampan yang dibawanya berjumlah 80 gelas telur gulung. Sehingga, jika satu gelas harga Rp10 ribu, Wali Kota itu harus membayarnya sebesar Rp800 ribu.
Mendengar permintaan pedagang tersebut, semua orang terkejut dan akhirnya Teguh menambahkan uang yang diberikan kepada pedagang telur gulung tetapi tidak sampai Rp800 ribu.
"Akhirnya dikasih di bawah Rp400 ribu atau Rp500 ribu gitu," katanya.
Baca Juga: Viral, Aksi Pria di Bandung Palak Pedagang Sambil Todongkan Golok
Sementara, Teguh Prakosa tidak mempersoalkan adanya pedagang telur gulung yang mematok harga jauh lebih tinggi kepadanya.
Teguh mengatakan bahwa memang tujuannya untuk memborong dagangan tersebut dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro agar cepat habis.
"Enggak apa-apa dikasih, habis mau gimana. Mau diapain? Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja, kita ingin melarisi," ucap Teguh.