Tanda bahaya di website menandakan berbagai risiko yang mengintai. (Sumber: Pinterest)

TEKNO

Jangan Sepelekan Tanda Bahaya yang Muncul Saat Membuka Website Ini, Kenali Risiko dan Cara Menghindarinya

Selasa 28 Jan 2025, 23:56 WIB

POSKOTA.CO.ID - Saat membuka website, Anda mungkin pernah melihat ikon segitiga kuning dengan tanda seru di tengahnya di bilah alamat browser Anda.

Jangan sepelekan tanda bahaya ini, karena ini menunjukkan bahwa website yang Anda kunjungi tidak aman, atau lebih tepatnya, tidak terenkripsi.

Meskipun tampaknya sepele, tanda bahaya di website ini bisa menandakan adanya risiko serius yang dapat membahayakan keamanan data Anda.

Baca Juga: Siap-siap Daftar! Begini Panduan Buat Akun Kartu Prakerja Gelombang 72 dari Website

Risiko Mengakses Website yang Tidak Aman

1. Data Anda Rentan Dicuri

Website yang tidak terenkripsi menggunakan protokol HTTP (bukan HTTPS) yang tidak menyediakan lapisan perlindungan data yang memadai.

Artinya, data yang Anda kirimkan atau terima dari situs tersebut, seperti informasi login, kata sandi, atau bahkan data pribadi, bisa dengan mudah disadap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini sangat berisiko saat Anda mengakses situs yang mengharuskan Anda untuk memasukkan informasi sensitif.

2. Potensi Terkena Malware

Website yang tidak aman sering kali menjadi sarang bagi malware, virus, atau perangkat lunak berbahaya lainnya.

Ketika Anda mengunjungi situs seperti ini, ada kemungkinan besar bahwa perangkat Anda bisa terinfeksi dengan malware yang dapat merusak sistem, mencuri data, atau bahkan mengakses perangkat Anda tanpa izin.

Situs-situs ini sering kali tidak memiliki sistem perlindungan yang cukup untuk mencegah serangan semacam itu.

Baca Juga: Website dan Aplikasi Penghasil Saldo Dana Ratusan Ribu dengan Isi Survei Online, Cek 4 Rekomendasi Terbaik Berikut Ini

3. Phishing dan Penipuan

Beberapa website tidak aman bisa jadi adalah website palsu yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan phishing.

Mereka mungkin mencoba menipu Anda untuk memasukkan data pribadi atau informasi akun yang dapat digunakan untuk penipuan.

Website yang tidak terenkripsi sering kali digunakan oleh para penjahat siber karena lebih mudah untuk menyusup tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan yang ada di perangkat Anda.

4. Akses ke Situs Tidak Terpercaya

Website yang tidak aman, seperti situs yang digunakan untuk mengakses Wifi publik gratis atau situs streaming film ilegal, memiliki tingkat keamanan yang rendah dan bisa menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar.

Misalnya, di situs streaming ilegal, Anda mungkin diminta untuk mengunduh perangkat lunak yang tidak jelas asal-usulnya, yang bisa membawa perangkat lunak berbahaya atau memanfaatkan koneksi internet Anda untuk tujuan yang merugikan.

Baca Juga: Raih Saldo Dana Gratis Rp340.000 dengan Menggunakan Website Survei Online Surveoo, Klaim dengan Cara Ini!

Bagaimana Menghindari Bahaya Tersebut?

Untuk melindungi diri Anda dari risiko-risiko di atas, pastikan Anda selalu berhati-hati saat mengakses website:

Periksa HTTPS

Selalu pastikan bahwa website yang Anda akses menggunakan HTTPS (terlihat di awal alamat URL), yang berarti situs tersebut terenkripsi dan aman.

Waspadai Website yang Tidak Dikenal

Hindari mengunjungi situs yang mencurigakan, terutama situs yang menawarkan layanan tidak jelas atau promosi yang terlalu muluk-muluk.

Gunakan Antivirus dan VPN

Pasang perangkat lunak antivirus di perangkat Anda untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman serta gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi internet Anda saat browsing di internet, terutama saat mengakses Wifi publik.

Hindari Memasukkan Data Sensitif di Situs Tidak Aman

Jangan pernah memasukkan informasi pribadi atau data keuangan Anda di situs yang tidak memiliki tanda kunci hijau (HTTPS) di bilah alamat.

Selalu pastikan untuk mengunjungi situs yang aman dan terenkripsi (HTTPS) untuk melindungi diri dari ancaman siber yang bisa merugikan.

Tags:
httpsphisingrisiko mengakses website yang tidak amantanda bahaya di websitewebsitetanda bahaya

Syifa Luthfiyah

Reporter

Syifa Luthfiyah

Editor