7 Makanan Khas Imlek yang Wajib Disajikan, Tradisi yang Menggugah Selera

Selasa 28 Jan 2025, 17:22 WIB
Makanan khas Imlek yang biasa disajikan. (Sumber: Pixabay)

Makanan khas Imlek yang biasa disajikan. (Sumber: Pixabay)

POSKOTA.CO.ID - Setiap tahun, perayaan Tahun Baru Imlek selalu diwarnai dengan berbagai tradisi yang penuh makna, salah satunya adalah menyajikan makanan khas Imlekyang memiliki simbolisme dan cerita tersendiri.

Makanan yang disajikan saat Imlek tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga diyakini membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan rezeki di tahun yang baru.

Bagi keluarga Tionghoa, sajian-sajian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan, serta menjadi sarana untuk berkumpul dan mempererat hubungan antar keluarga.

Beragam makanan Imlek memiliki filosofi mendalam yang mengandung harapan baik untuk tahun yang baru. Setiap hidangan dirancang dengan cermat, memperhatikan warna, bentuk, dan bahan yang digunakan, yang semuanya dianggap memiliki arti tertentu.

Berikut adalah beberapa makanan khas Imlek yang sering disajikan di meja makan, lengkap dengan filosofi dan keistimewaan masing-masing.

Baca Juga: Jelang Imlek 2025, Tim Jibom Sterilisasi Vihara di Kota Tangerang

Makanan Khas Imlek yang Wajib Disajikan

1. Kue Keranjang (Kue Tiongchiu)

Kue keranjang atau yang sering disebut kue tikar merupakan salah satu makanan yang paling ikonik dan wajib ada saat Imlek. Kue ini terbuat dari ketan yang dimasak dengan gula merah, sehingga menghasilkan tekstur kenyal dan manis.

Secara tradisional, kue keranjang memiliki bentuk bulat yang melambangkan kesatuan dan kelanggengan, serta diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang baru.

Menurut kepercayaan, bentuk kue keranjang yang memanjang ke atas juga melambangkan harapan agar kehidupan dapat terus berkembang dan naik, terutama dalam hal keberuntungan dan rezeki.

Makanan ini juga menjadi simbol keluarga yang terus bersama dan saling mendukung, sehingga sangat cocok disajikan dalam perayaan yang penuh kebersamaan ini.

2. Yusheng (Lai See), Salad Ikan

Yusheng adalah hidangan khas Imlek yang terbuat dari irisan tipis ikan, sayuran segar, dan berbagai bahan lainnya, seperti wortel, mentimun, lobak, dan daun ketumbar. Namun yang membedakan, sajian ini juga dilengkapi dengan saus manis, minyak wijen, dan kacang panggang.

Uniknya, sebelum dimakan, anggota keluarga akan berdiri dan saling mengangkat bahan-bahan salad ini sambil mengucapkan doa dan harapan, dengan harapan agar tahun yang baru dipenuhi dengan rezeki yang melimpah.

Proses mengangkat dan mencampurkan bahan-bahan ini dikenal dengan nama “Lo Hei” yang berarti "mengangkat kekayaan".

Setiap bahan yang dimasukkan juga memiliki makna tersendiri, misalnya ikan yang melambangkan kelimpahan dan keberuntungan, sementara wortel melambangkan harapan agar hidup semakin cerah dan penuh keberuntungan.

Menariknya, semakin tinggi salad ini diangkat, semakin besar harapan akan kesuksesan dan keberuntungan yang akan datang.

Baca Juga: Edit Foto dan Buat Twibbon Tahun Baru Imlek 2025 di Aplikasi Canva Cukup via Handphone Saja, Simak Caranya!

3. Mie Longevity (Mie Panjang Umur)

Mie panjang umur adalah hidangan mie yang disajikan dengan panjang dan tidak dipotong, dengan harapan agar orang yang memakannya diberi umur panjang dan kesehatan yang baik.

Mie ini biasanya disajikan dengan kuah kaldu yang kaya rasa, ditambah dengan topping daging ayam, udang, dan sayuran segar. Proses penyajian mie panjang umur menjadi simbol agar hidup seseorang penuh dengan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Mie panjang umur juga melambangkan bahwa kehidupan harus dijalani dengan penuh keberanian dan semangat, tanpa ada yang memotong perjalanan hidup itu. Oleh karena itu, mie yang panjang dan utuh sangat penting dalam perayaan Imlek, karena menjadi simbol harapan keluarga akan kebahagiaan yang berkelanjutan dan umur yang panjang.

4. Dumpling (Jiaozi)

Dumpling atau jiaozi merupakan makanan khas yang sangat populer pada saat Imlek, terutama di kalangan keluarga Tionghoa yang berasal dari wilayah utara China. Dumpling ini terbuat dari adonan tepung yang diisi dengan berbagai bahan, seperti daging cincang, sayuran, dan udang, lalu direbus atau digoreng.

Bentuk dumpling yang mirip dengan koin emas membuatnya dipercaya sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran di tahun yang baru.

Dalam tradisi Tionghoa, dumpling juga sering disembunyikan dengan sepotong uang logam di dalamnya, dan siapa pun yang menemukannya dalam makanannya diyakini akan memperoleh keberuntungan dan rezeki berlimpah di tahun yang akan datang. Selain itu, jiaozi juga menjadi simbol keberhasilan dan usaha keras yang akan membuahkan hasil manis.

5. Ayam Rebus

Ayam rebus menjadi hidangan yang tidak bisa dilewatkan dalam perayaan Imlek. Biasanya ayam ini dimasak utuh dengan bumbu sederhana, sehingga bentuk ayam yang masih utuh menjadi simbol keluarga yang harmonis dan hubungan yang erat antar anggota keluarga.

Selain itu, ayam juga dianggap sebagai simbol keberuntungan, karena kata “ayam” dalam bahasa Tionghoa terdengar mirip dengan kata yang berarti “teratur” dan “sesuai dengan rencana”. Oleh karena itu, ayam rebus sering disajikan dalam perayaan Imlek dengan harapan kehidupan keluarga akan tetap berjalan lancar dan teratur.

Baca Juga: Festival Bandeng Rawa Belong Gambarkan Eratnya Betawi-Tionghoa saat Imlek

6. Kue Lapis (Nian Gao)

Kue lapis atau nian gao adalah kue manis yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Kue ini memiliki tekstur kenyal dan sering kali disajikan dalam potongan-potongan tipis.

Nian gao melambangkan kemajuan dan pencapaian yang terus-menerus, karena kata “nian” dalam bahasa Tionghoa berarti tahun, sementara “gao” berarti tinggi atau meningkat. Oleh karena itu, kue ini memiliki makna harapan agar kehidupan yang dijalani selalu berkembang dan semakin baik dari tahun ke tahun.

7. Jeruk

Jeruk juga merupakan hidangan wajib yang harus disiapkan menjelang Imlek. Jeruk merupakan simbol dari keberuntungan yang menjadi doa agar kehidupan di tahun baru dipenuhi dengan kebahagiaan dan keberuntungan.

Laman How Stuff Works menyatakan bahwa jeruk yang masih memiliki daun pada buahnya menjadi salah satu simbol kesuburan juga.

Makanan khas Imlek bukan hanya sekadar sajian untuk mengisi perut, tetapi juga memiliki makna yang dalam.

Setiap hidangan yang disajikan tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap perayaan, tetapi juga membawa harapan, doa, dan simbolisme yang erat kaitannya dengan keberuntungan, kemakmuran, serta kebahagiaan di tahun baru.

Dengan menghidangkan makanan khas Imlek, keluarga Tionghoa percaya bahwa mereka membuka jalan untuk keberhasilan, kesehatan, dan kelimpahan rezeki di masa yang akan datang.

Sebagai bagian dari tradisi, makanan ini bukan hanya soal rasa, tetapi lebih kepada doa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Berita Terkait
News Update