JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang transpuan viral di media sosial seusai membuat keributan beberapa kali di sebuah apotek kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Beredar sebuah video di media sosial, seorang transpuan yang marah-marah karena diduga memaksa minta uang ke pegawai apotek.
Melansir dari akun Instagram @medsos_rame mengunggah video yang direkam oleh salah satu pegawai apotek saat transpuan itu masuk ke dalam salah satu ruangan.
Kedatangannya itu membuat kegaduhan seisi ruangan karena transpuan itu tidak berhenti marah-marah karena diduga tidak diberi sejumlah uang.
Baca Juga: Viral, Emak-Emak di Bogor Rela Ditabrak saat Hadang Maling Tabung Gas
Sang perekam mengabadikan aksinya itu dan saat diketahui oleh transpuan tersebut bukannya minta maaf, justru ia menantang videonya diviralkan di media sosial.
Bahkan, dengan menantangnya ia menunjukkan sebuah kunci mobil yang dibawanya kepada sang pegawai apotek.
Tidak berhenti sampai situ, akhirnya video aksinya marah-marah itu viral di media sosial dan membuatnya datang kembali ke apotek untuk menggertak salah satu pegawai.
Ia mengancam pegawai itu karena videonya viral menampilkan wajahnya dengan jelas di media sosial. Ia meminta pegawai tersebut untuk menghapus videonya.
Baca Juga: Viral, Pengemudi Mobil Dinas TNI di Jaktim Cekcok hingga Pukul Pemobil Lain
Transpuan itu juga mengancam akan menjual hp milik pegawai itu apabila tidak mengikuti perintahnya.
"Lu hapus enggak! Atau gua maki-maki lu. Keluar lu, kalau enggak gua jual handphone lu, lumayan Rp500.000," katanya.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek Kembangan, Kompol M. Taufik Iksan mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan tengah dicari keberadaannya.
Penyelidikan dilakukan seusai mendapatkan laporan dari pihak apotek ke Polsek Kembangan pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Baca Juga: Marah Tak Diberi Uang, Pengemis Sundut Rokok Pengendara Motor di Tegal
"Kemarin dua korban sudah diantar pemilik apotek untuk melapor," kata Taufik.
Dikatakan bahwa transpuan itu datang sambil marah-marah karena hanya diberikan uang Rp1.000 dan ditolak.
"Waria marah-marah dan diambil video tambah marah," katanya.
Kepolisian telah memeriksa sejumlah bukti berupa rekaman CCTV dan tiga orang saksi dalam kasus tersebut.