TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Tujuh sekolah di Tangerang Selatan yang menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghasilkan 50-100 kilogram sampah setiap hari.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Tubagus Aprilliadhi Kesuma Perbangsa mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan pihak-pihak terkait agar dapat mengolah sampah tersebut.
"Nanti sampahnya itu akan diolah di TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) terdekat," kata Tubagus Apriliadhi, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca Juga: Dua Kali Ditunda, Makan Bergizi Gratis di Pandeglang Belum Jelas
Dia menjelaskan, pihaknya juga bekerjasama dengan masyarakat yang memiliki ternak atau budidaya maggot untuk mengolah sampah tersebut.
"Tidak terbuang karena masyarakat yang memiliki budidaya maggot atau ternak juga dapat menggunakannya," ungkapnya.
Selain dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan maggot, tambah Tubagis, sisa makanan tersebut juga akan diolah menjadi pupuk di TPS3R.
"Kalau tidak bisa untuk pakan ternak dan maggot, itu kan sampah organik. Jadi bisa diolah menjadi pupuk kompos yang tentu akan memiliki nilai ekonomis," ujarnya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Nindy Sabrina, sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memanfaatkan sisa MBG dari para pelajar sebagai pakan ternak, termasuk maggot.
Baca Juga: Terima Kunjungan Wamendagri, Pj Gubernur Jakarta Bahas Konsep Algomerasi hingga Makan Bergizi Gratis
"Kami sudah memberi arahan agar sisa makanan tersebut untuk budidaya maggot," kata Nindy, Senin, 20 Januari 2025.