POSKOTA.CO.ID - Aplikasi WPONE yang telah lama beroperasi di Indonesia kini menuai kontroversi. Keluhan demi keluhan dari pengguna mulai bermunculan, terutama mengenai sulitnya melakukan proses withdraw atau penarikan dana.
Fenomena ini menimbulkan dugaan bahwa aplikasi tersebut berpotensi menjadi scam atau penipuan. Apakah ini benar-benar gejala klasik dari skema ponzi?
Keluhan Meningkat di Media Sosial
Media sosial menjadi panggung utama bagi para pengguna WPONE untuk menyampaikan keluhannya. Di Facebook, grup-grup diskusi penuh dengan cerita-cerita serupa dari berbagai daerah di Indonesia.
Seorang pengguna bernama Joe Sant mengungkapkan, “Wpone Semarang dah mulai scam. Member WD (withdraw) suruh cari anggota dulu.
Baca Juga: Kejanggalan Aplikasi WPONE dalam Sistem Penarikan Dana, Apakah Terbukti Scam?
Temenku jadi salah satu korban. Ini grup WhatsApp barangkali ada yang mau silaturahmi sama mentornya yang masih aktif promo di grup dengan bukti transferan palsu. Kocak.”
Keluhan serupa disampaikan oleh akun lain, @Tyo***, yang bahkan menyebut bahwa ia telah kehilangan dana hingga puluhan juta rupiah.
"50 juta di akun saya nyangkut," katanya. Lebih lanjut, Tyo juga menyebut bahwa WPONE kini memiliki versi kedua yang disebut-sebut beroperasi dengan konsep yang sama melalui aplikasi bernama Smart Wallet.
Syarat Penarikan yang Tidak Masuk Akal
Masalah utama yang dihadapi pengguna adalah syarat penarikan dana yang semakin tidak masuk akal. Beberapa pengguna mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk merekrut minimal 10 anggota baru sebelum fitur penarikan dapat diaktifkan.
Namun, meskipun syarat tersebut telah dipenuhi, aplikasi tetap tidak memenuhi janji untuk mencairkan dana.
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa WPONE menjalankan model bisnis skema ponzi. Dalam skema semacam ini, keuntungan anggota lama hanya dapat dibayarkan melalui uang yang disetorkan oleh anggota baru. Ketika tidak ada lagi anggota baru yang bergabung, sistem pun runtuh.