Sakit Hati, Motif Nanang Gimbal Bunuh Pesinetron Sandy Permana

Kamis 16 Jan 2025, 13:07 WIB
Tersangka pembunuhan Sandy Permana, Nanang Irawan alias Gimbal di Polda Metro Jaya, Kamis, 15 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Tersangka pembunuhan Sandy Permana, Nanang Irawan alias Gimbal di Polda Metro Jaya, Kamis, 15 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penyidik mengungkap motif tersangka Nanang Irawan alias Gimbal, 47 tahun, membunuh pesinetron Sandy Permana, 45 tahun.

Insiden pembunuhan dengan penusukan itu terjadi di Perum TNI/Polri/Umum Cibarusah Jaya, Kelurahan Kutamukti, Kecamatan, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu, 12 Januari 2025, pukul 06.45 WIB.

"Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku kemudian korban meludah di depan tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2025.

Wira menyebutkan, sakit hati tersangka kepada korban bermula pada 2019. Saat itu, korban ingin mengadakan pesta pernikahannya, tapi tenda yang didirikannya memasuki pekarangan rumah tersangka.

Baca Juga: Nanang 'Gimbal' Modifikasi Pisau untuk Tikam Sandy Permana

Tanpa seizin Nanang, korban menebang pohon di pekarangan rumah tersangka. Namun, tersangka memilih diam lantaran korban pemarah.

Berawal dari insiden itu, Wira menyebut, tersangka Nanang menyimpan dendam terhadap korban dan tidak pernah saling menyapa meski bertetangga. Hingga pada 2020, tersangka dan keluarga memutuskan untuk menjual rumah dan mengontrak rumah di Blok H 5 Nomor 1. Sementara itu, rumah korban berada di Blok H 4 Nomor 20 RT 005 RW 008.

Lebih lanjut, Wira mengatakan, di lingkup RT tempat tersangka tinggal, diadakan acara penurunan ketua RT pada Oktober 2024, karena ketua RT saat itu diduga selingkuh dengan warga sekitar.

Di dalam forum warga, korban berteriak dan beradu mulut dengan istri ketua RT. Kemudian, tersangka menegur korban untuk tidak berteriak.

Baca Juga: Supaya Tak Dikenali, Nanang Gimbal Potong Rambut seusai Bunuh Sandy Permana

"Korban melototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat 'lo bukan warga sini, nggak usah ikut-ikutan'. Mendengar itu, tersangka mencoba menenangkan diri," beber Wira.

Berita Terkait
News Update