Ssetelah dari BKPSSM dirinya pulang ke rumah, kemudian pada hari itu (Senin-red) tiba-tiba akun dirinya berubah dan muncul lagi pengumuman yang menyatakan dirinya belum mendapatkan kuota.
"Tapi setelah saya cek pada hasil pengumuman awal, nama saya masih tercantum dalam akun pada Hari Senin 6 Januari 2025 sore hari Waktu itu," ujarnya.
"Masih pada hari itu juga sekitar pukul 22:00 WIB, ada pemberitahuan lagi melalui akun saya, jika saya dinyatakan tidak lulus posisi saya menjadi yang ke 5. Namun ada nama orang lain atas nama Wahid yang mengantikan posisi urutan kelulusan saya," sambungnya.
Tadinya lanjut dia, peserta atas nama Wahid tersebut pada urutan ke 7, namun setelah itu menjadi posisi kedua yang katanya ada penambahan nilai afirmasi. Sementara nama dirinya, yakni Rizal Faturohman, menjadi urutan ke 5 dan tidak lulus.
"Saya juga heran kok bisa seperti ini, jika berbicara soal penyanggahan. Tapi dalam aturan sekarang tidak ada masa sanggah," jelasnya.
DPRD Panggil BKPSDM Pandeglang
Di tempat yang sama, anggota DPRD Pandeglang dari Komisi I, E Supriadi mengaku, pihaknya akan membantu memperjuangkan keluhan honorer yang sudah dinyatakan lulus tapi dihapus lagi oleh BKPSDM Pandeglang.
Pihaknya juga berencana akan memanggil pihak BKPSDM Pandeglang, untuk mempertanyakan alasan kenapa peserta PPPK yang sudah lulus tapi dibatalkan lagi.
"Saya akan bantu memperjuangkan keluhan honorer ini. Apalagi yang sudah lulus seleksi PPPK tapi dikemudian hari dibatalkan lagi," tutur Supriadi.
Politisi PPP tersebut juga perlu mempertanyakan masalah ini sejelas-jelasnya, kenapa peserta yang sudah dinyatakan lulus seleksi tapi dibatalkan kembali dan diganti dengan nama peserta lain.
"Khawatir ini ada permainan, makanya harus diluruskan masalahnya dimana. Untuk itu saya juga akan koordinasi dengan BKPSDM dan bila perlu kami akan panggil pihak BKPSDM nya," tandasnya.