Dengan demikian, pencabutan gelar magister otomatis menggugurkan syarat tersebut dan memicu peninjauan ulang gelar doktor.
Proses pencabutan gelar doktor Kim Keon Hee berada di tangan Komite Sekolah Pascasarjana Universitas Kookmin.
Komite ini terdiri dari kepala departemen dan minimal lima anggota yang ditunjuk langsung oleh presiden universitas.
Baca Juga: Korea Utara Rentas Email Ajudan Pribadi Presiden Korea Selatan
Keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak. Proses ini akan dimulai melalui rapat yang diusulkan oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Desain Tekno, yang bertugas membawa isu tersebut ke hadapan komite.
Namun, Universitas Kookmin tidak dapat mengambil langkah lebih lanjut sebelum Universitas Sookmyung secara resmi mencabut gelar magister Kim.
Komite Etika dan Integritas Penelitian Universitas Sookmyung juga telah menyelesaikan penyelidikan yang berlangsung selama dua tahun terkait dugaan plagiarisme tesis Kim Keon Hee.
Pada akhir Desember 2024, komite tersebut menyimpulkan bahwa tesis tersebut memang terbukti hasil plagiarisme.
Setelah keputusan itu diambil, pihak universitas segera memberitahu Kim dan melakukan pelaporan awal terkait hasil investigasi tersebut.
Situasi ini semakin memperburuk citra Presiden Yoon Suk Yeol dan keluarganya di mata publik. Skandal politik dan akademik yang melibatkan pasangan ini memicu gelombang protes dan kritik dari masyarakat Korea Selatan.
Banyak pihak mendesak adanya reformasi menyeluruh dalam sistem pemerintahan dan pendidikan tinggi di Korea Selatan guna menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran etika di masa mendatang.