Sandy Permana, aktor yang melejit lewat serial Mak Lampir, tewas tragis di dekat kediamannya. Penyebab kematian masih menjadi misteri besar. (Sumber: Screenshot Instagram/@sandhypermana30)

JAKARTA RAYA

Tuntut Kematian Artis Sandy Permana, Sang Istri: Nyawa Dibayar Nyawa!

Selasa 14 Jan 2025, 20:46 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Rasa duka masih terpancar jelas dari wajah istri artis sinetron kolosal 'Mak Lampir' Sandy Permana, Ade Andriani. Rasa kekecewaannya sangat tergambar ketika mengetahui suaminya tewas ditangan tetangganya sendiri

Dirinya pun berharap pihak kepolisian segera meringkus pelaku dan mengadilinya seadil-adilnya.

"Semoga pelaku cepat ditemuin dan diadili, ya dihukum seberat-beratnya lah ya," ungkap Ade kepada wartawan pada Senin, 13 Januari 2025.

Kehilangan yang sangat mendalam dirasakan Ade terlebih suaminya meninggal dalam kondisi mengenaskan. Untuk itu dirinya berharap pelaku untuk dihukum dengan setimpal seperti apa yang dilakukan terhadap sang suaminya.

"Hukumannya ya saya maunya sih nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya," tegas dia.

Baca Juga: Polisi Periksa 4 Orang Saksi Pembunuhan Artis Kolosal Sandy Permana

Menurutnya terduga pelaku merupakan sosok yang tidak perah bersosialisasi bahkan para tetangga menjulukinya Limbad karena tak pernah berkomunikasi dengan warga.

"Belum ada permintaan maaf dari istri atau keluarga pelaku, sampai saat ini juga rumahnya kosong, pelakunya juga kebur enggak tahu ke mana," ujarnya.

Menurutnya, tersangka mendiami tempat tinggal yang diisi oleh istri serta ketiga anaknya tidak jauh dari tempat penusukan tersebut.

Sebelumnya, aktor sinetron 'Mak Lampir', Sandhy Permana merenggang nyawa setelah diserang oleh pelaku yang merupakan tetangganya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi di jalan kompleks Perumahan TNI/Polri, RT05 RW08 Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025 pukul 07.30 WIB.

Baca Juga: Polisi Sudah Kantongi Ciri-ciri Pembunuh Artis Sandy Permana

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan bahwa penyidik telah mengantongi identitas pelaku.

Namun, informasi tersebut belum dapat dipublikasikan demi kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Kami sudah memiliki data dan profil pelaku, tetapi belum bisa kami sampaikan ke publik,” tegas Seno kepada wartawan, dikutip Poskota Senin, 13 Januari 2025.

Ditambahkan Seno, dugaan sementara mengarah pada satu orang yang menjadi pelaku utama. “Kami saat ini fokus mencari satu orang yang diduga kuat terkait dengan kasus ini,” tegasnya.

Dikatakannya berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian sebelum tewas ditikam, korban sempat cekcok dengan salahsatu tetangganya tersebut.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas pelaku," tambahnya

Seno menjelaskan, saat ini polisi tengah dilakukan penyelidikan lebih dalam dengan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.

"Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah TKP dan ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban. Saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku," bebernya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sudarmaji mengungkapkan kronologis kejadian ketika itu korban yang mengendarai sepeda listrik hendak ke rumahnya usai memberi pakan ternak dihampiri oleh terduga pelaku.

Keduanya memang sudah saling kena. Pada saat kejadian, korban tiba-tiba ditikam menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka. Sementara pelaku langsung melarikan diri.

"Ada warga dari RT lain yang mengetahui kejadian itu (penikaman), korban dan pelaku saling mengenal," jelasnya kepada wartawan.

Sebelum kejadian dikatakan Sudarmaji, sempat ada rapat warga di lingkungan korban. Ketika itu terjadi perdebatan antara korban dan terduga pelaku.

"Kita ada kegiatan lingkungan, rapat warga, di situ terjadi perdebatan, dan dari perdebatan itu membuat korban tidak senang dan berencana memberikan somasi kepada tersangka, dugaan dendam pribadi," beber Sudarmaji.

Tags:
Sandy PermanaMak LampirPembunuhan

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor