JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta meminta para lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi pergerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal selama Januari 2025.
Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di Jakarta berpotensi terjadi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah, dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Beberapa wilayah tersebut berada di Zona Menengah-Tinggi potensi terjadinya tanah longsor.
Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Baca Juga: Waspada! 21 Kecamatan di Jakarta Rawan Pergerakan Tanah
Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji meminta camat dan lurah beserta masyarakat aktif mengecek kondisi wilayahnya masing-masing, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai maupun terdapat tebing.
“Petugas TRC BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat memonitor bersama apabila ada kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan baik BPBD maupun instansi terkait," kata Isnawa, Selasa 14 Januari 2025.
BPBD Jakarta mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di lokasi rawan dan sudah minim vegetasi untuk mencegah potensi bahaya tanah longsor.
Ia menyampaikan, antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak atau bergeser.
“Bisa dilakukan swadaya atau kolektif oleh masyarakat untuk meninimalisasi dampak yang lebih serius jika terjadi hujan lebat. Lokasi yang sudah kita petakan kita koordinasikan dengan Dinas SDA pelaksanaan teknis di lapangan. Penanganan bencana harus secara komprehensif," kata Isnawa