BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pesinetron Sandy Permana yang tewas ditusuk oleh tetangganya sendiri di dekat kediamannya Perumahan TNI-Polri Umum, RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 12 Januari 2025. Ternyata Sandy pernah terjun ke dunia politik tanah air.
Usai bermain peran dalam sinetron kolosal Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir). Sandy pun terjun ke dunia politik.
Bahkan dirinya pernah menjadi calon legislatif dari Partai Hanura. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya sehingga gagal untuk menjadi wakil rakyat tersebut.
Sandy dikenal sebagai salahsatu aktor serial televisi Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir) yang berperan sebagai Arya Soma. Aktingnya cukup memukau pada serial tersebut yang diproduksi Genta Buana Paramita tersebut.
Baca Juga: Polisi Buru Pembunuh Artis Sandy Permana, Diduga Tetangganya yang Dendam
Sebelum terjun ke dunia peran, Sandy lebih dahulu menggeluti dunia model. Bahkan dirinya pernah menjadi juara pertama pemilihan model majalah Aneka tahun 1999.
Hingga akhirnya publik dikejutkan dengan kematian korban yang secara tragis didekat kediamannya. Hingga kini, Polisi pun masih melakukan penyelidikan terkait motif dan juga pelaku yang melakukan penikaman tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Sandy Permana, 46 tahun, aktor Sinetron Misteri Gunung Merapi tewas dengan sejumlah luka tusuk tak jauh dari rumahnya di Perumahan TNI Polri, RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu pagi, 12 Januari 2025.
"Kronologi pastinya saya tidak mengetahui, tapi saya mendapatkan informasi dari warga, itu kejadian pukul 07.30 WIB," kata ketua RT 05, Sudarmaji saat dijumpai di lokasi.
Informasi yang diterima dari warga, korban saat itu hendak pulang ke rumahnya usai memberi pakan ternak dengan mengendarai sepeda listrik. Di sekitar lokasi, korban bertemu dengan terduga pelaku.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Sosok Pesinetron Sandy Permana yang Tewas Ditusuk
Korban kemudian dihujani dengan senjata tajam di tubuhnya sehingga korban mengalami luka-luka.
"Penusukannya ada di bagian badan, pipi dan leher, tiga titik," ujarnya.
Setelah melakukan penusukan tersebut, pelaku langsung melarikan diri.
Sedangkan, korban yang mengalami luka-luka masih sempat berjalan mencari pertolongan ke salah satu rumah warga yang berprofesi sebagai perawat.
Sandy Permana langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi. Namun sesampainya di lokasi, nyawanya tak bertahan lama dan meninggal dunia.
Ia tewas diduga karena kehabisan darah. Sandy selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.