Praktisi Kesehatan Masyarakat ini berujar, pasien akan dilakukan pemeriksaan panel jika mempunyai riwayat bepergian ke luar negeri, seperti ke Cina.
"Jadi datanya diambil dari Puskesmas, diperiksa di laboratoriumnya Kemenkes, secara sampling," tuturnya.
Ngabila menegaskan, masyarakatn tidak perlu panik berlebih dengan adanya ISPA akibat HMPV ini. Sebab pada dasarnya, virus ini hampir sama dengan batuk pilek.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan guna menghindari virus.
"Karena kalau memang kena HMPV, dia bisa menjadi sesak nafas. Tapi fatalitasnya rendah, jadi nggak usah panik," tandasnya.