Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto ditemani beberapa perwakilan dari 18 BPBD kab/kota di Indonesia untuk melihat progres pembangunan rumah contoh tersebut.
Tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada pemerintah daerah lainnya untuk nantinya dapat diadopsi pada wilayah masing-masing yang sebelumnya terdampak bencana.
Baca Juga: Tanah Longsor di Rangkasbitung Lebak, Akses Jalan Terputus
Runtap Harga Rp60 Juta
"Dengan 60jt sudah bisa dibangun rumah seperti ini, silahkan dilihat dan diperhatikan secara seksama, sehingga dengan waktu tidak terlalu lama warga yang terdampak sudah bisa kembali ke rumah dan menikmati haknya," terang Suharyanto.
Usai melakukan peninjauan, Suharyanto bersama rombongan segera bertolak ke Pendopo Palabuhanratu.
Dirinya hendak memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Hunian Tetap masyarakat yang rusak akibat bencana 2024.
Dalam arahannya, Suharyanto menekankan pemerintah daerah agar proses pendataan terhadap rumah rusak diselesaikan berdasarkan tingkat kerusakan dan domisili warga.
"Untuk data rumah rusak segera diselesaikan. Ini adalah wujud keseriusan pemerintah, kecepatan pemerintah dalam membantu kesulitan masyarakat terdampak bencana," tegasnya.