PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan warga nelayan dari Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, bergerak membersihkan tumpahan batu bara yang mencemari kawasan pantai Pulau Popole.
Kejadian pencemaran ini terjadi akibat tumpahnya muatan batu bara dari kapal tongkang yang kandas beberapa pekan lalu, akibat cuaca ekstrim yang melanda perairan Selat Sunda.
Kapal tongkang yang mengangkut batu bara dari PLTU II Labuan terdampar di perairan dekat pantai Pulau Popole, menyebabkan sebagian besar muatannya tumpah ke laut.
Dampaknya, kawasan pantai ini dipenuhi dengan tumpahan batu bara yang mencemari lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kapal Tongkang Pengangkut Batu Bara Masih Dibiarkan Terdampar di Perairan Pulau Popole Pandeglang
Tumpahan Batu Bara Tak Segera Dievakuasi
Meskipun kejadian tersebut telah terjadi lebih dari tiga pekan lalu, kapal tongkang dan tumpahan batu bara belum dievakuasi oleh pihak perusahaan.
Hal ini mendorong masyarakat nelayan dari Desa Cigondang untuk turun tangan membersihkan pantai dari pencemaran yang semakin meluas.
Puluhan warga yang terlibat dalam pembersihan ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Batu bara yang berhasil dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam karung dan ditumpuk di kawasan Pulau Popole.
Upah per Karung Batu Bara

Warga setempat, seperti Pipit, mengungkapkan bahwa mereka diberi imbalan sebesar Rp 10 ribu per karung batu bara yang berhasil mereka kumpulkan.
Sejak dimulai pada 7 Januari 2025, Pipit dan puluhan warga lainnya telah bekerja keras membersihkan pantai ini, dengan penghasilan yang bervariasi tergantung jumlah batu bara yang berhasil dikumpulkan.