Ilustrasi virus HMPV yang tengah merebak di China. (Sumber: Unsplash/Fusion Medical Animation)

NEWS

Waspada! Virus HMPV Bisa Berkembang Jadi Bronkitis

Senin 06 Jan 2025, 22:34 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pakar Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan influenza A dan Human Metapneumovirus atau HMPV yang saat ini tengah merebak di China bukanlah virus baru.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan memiliki kemiripan dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Sehingga saat ini HMPV sudah bersirkulasi dan endemik.

"Virus ini sangat menular dan bisa menyebabkan infeksi bukan hanya saluran pernafasan atas tapi juga bawah," ujar Dicky kepada awak media, Senin, 6 Januari 2025.

Menurut Dicky, gejala HMPV hampir sama dengan semua jenis virus. Mulai dari batuk demam, hidung tersumbat, bahkan ada sedikit sesak nafas.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Virus HMPV Sudah Ada di Indonesia?

Penularannya bisa melalui droplet atau percikan air liur yang dihasilkan saat seseorang batuk bersin atau bicara termasuk kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Atau bahkan dari sentuhan permukaan yang terkontaminasi.

"Pada kasus berat untuk HMPV ini bisa berkembang menjadi bronkitis dan pneumonia," ungkap Dicky.

Apalagi saat ini, kata Dicky, di China sedang musim dingin, maka keterjangkitan masyarakat di sana mengalami peningkatan.

Sehingga virus ini merupakan pola musiman yang biasanya memuncak memang pada musim dingin. Karena memang, kata dia, cuaca dingin mendukung penyebaran virus.

"Orang lebih banyak di ruang tertutup bersama-sama. HMPV ini data dari China menunjukkan peningkatan infeksi, terutama pada anak di bawah usia 14 tahun," kata Dicky.

Sementara untuk virus Influenza A memiliki gejala khas, yaitu demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, kelelahan.

Sebenarnya, kata dia, Influenza A ini salah satu yang dipantau ketat dan diwaspadai.

Hal itu karena memiliki potensi menyebabkan pandemi jika varian barunya muncul yang bisa menyebar luas di antara manusia.

"Ini yang dikhawatirkan ya kalau bicara influenza A. Jadi dikatakan serius ya, serius sebetulnya. Namun saat ini pada level yang belum membahayakan atau belum meningkatkan kekhawatiran sebetulnya,"

Dicky menyebut dengan pengendalian perbatasan dan protokol kesehatan risiko wabah besar bisa diminimalkan.

Apalagi, kata dia, di Indonesia harusnya sudah mulai terbiasa untuk update atau booster imunitas dengan vaksinasi.

Karena itu dia sangat menganjurkan orang-orang Indonesia harus terbiasa membiasakan untuk melakukan vaksinasi flu.

"Ayo lakukan vaksinasi flu. Itu sangat efektif walaupun di tiap tahun atau setidaknya dua tahun sekali di update. Tidak masalah itu sangat-sangat menguntungkan memiliki manfaat," tutur Dicky.

Tags:
virus HMPV

Ali Mansur

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor