Ratusan Pelajar SLB 15 Jakarta Santap Hidangan Makan Bergizi Gratis

Senin 06 Jan 2025, 11:48 WIB
Pelajar SLB 15 Jakarta menikmati sajian makan bergizi gratis di sekolah, Senin, 6 Desember 2024. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Pelajar SLB 15 Jakarta menikmati sajian makan bergizi gratis di sekolah, Senin, 6 Desember 2024. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 197 pelajar di sekolah luar biasa (SLB) Negeri 15, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, antusias menyantap hidangan program makan bergizi gratis (MBG).

Pantauan Poskota di lokasi, sekitar pukul 09.15 WIB, mobil pengantar makanan untuk pelajar SLB tiba di sekolah.

Tampak makanan yang disajikan dengan menggunakan nampan berbahan stainless steel tersebut kemudian ditumpuk menjadi satu di meja yang telah disediakan.

Masing-masing wali murid mengambil jatah makanan untuk di kelas mereka. Satu kelas tampak diisi lebih dari 10 pelajar SD, SMP, maupun SMA.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, 4 SPPG di Jakarta Sediakan Menu untuk 12.054 Siswa

"Jumlah siswa di SLB Negeri 15 Jakarta totalnya ada 197 siswa," kata Kepala Sekolah SLB 15 Jakarta, Hani Rustisiani di lokasi, Senin, 6 Desember 2024.

Hani menjelaskan, di SLB 15 Jakarta sendiri menjadi salah satu sekolah yang mengikuti uji coba MBG pada 2024, bahkan pernah disambangi wakil Presiden RI Gibran Rakabumi Raka.

"Sebenarnya kita sudah mendapatkannya di 19 November kemarin, pas uji coba sampai 19 Desember," katanya.

Menu MBG

Menu yang disiapkan hari ini di antaranya ada nasi, ayam teriyaki, tahu, sayur kacang, dan jeruk. Hani berujar menu itu disukai para pelajar.

Sebab sebelumnya, ia menuturkan bahwa selama uji coba, makanan yang disajikan kepada pelajar selalu dievaluasi agar bisa sesuai dengan lidah anak-anak.

"Kan rasanya awal-awal memang kurang terasa ya bumbunya. Tapi lama-lama kami komplain, mereka langsung responsif," ucapnya.

Baca Juga: Ini Isi Aturan Lengkap Program Makan Bergizi Gratis di Pondok Pesantren

"Mereka juga bertanya, mengevaluasi, dan mereka responsif, misalnya bumbunya kurang terasa, ayamnya keras untuk anak-anak," tambahnya.

Menurut dia, program MBG ini sangat baik diimplementasikan. Namun pelaksanaannya juga harus dipantau, apalagi berkaitan dengan makanan yang diberikan ke anak-anak.

Hani menuturkan, banyak pelajar yang awalnya kurang suka dengan sayur, kini sudah mulai memakan sayur semenjak terbiasa saat uji coba MBG.

"Ternyata setelah dicoba, awalnya cuma sedikit nggak habis, dibawa pulang ke rumah. Tapi lama-lama disini ternyata terbiasa," ucap dia.

Tak mudah bagi guru SLB untuk mencerna dan memahami apa yang mereka mau. Butuh kesabaran dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.

Hani menyampaikan, dalam program MBG ini, ia dan para guru di sini mencoba membinasakan pelajar untuk menyantap makanan yang merupakan program pemerintah pusat.

"Ketika di awal-awal saja kita mengadaptasikan, karena kan lagi pembelajaran, datang makanan gitu, jadi gak fokus. Awal-awal sih, ketika minggu kedu, ketiga dan selanjutnya, sudah terbiasa jadi anak-anak, oke-oke aja," katanya.

Menurut dia, makanan yang disajikan kepada pelajar dalam program MBG ini lebih terlihat banyak mengandung gizi ketimbang yang dibawa pelajar dari rumah.

"Karena kalau dari rumah biasanya nasi sama mie, karbo ketemu karbo. Terus nasi sama sosis gitu. Kalau ini kan ada ayam, sayur, buah juga," ucapnya.

Pelajar tampak antusias ketika mendapatkan jatah MBG. Mereka kemudian dengan tertib masuk ke kelas masing-masing dan menyantap makanan.

"Makanannya enak, suka," kata Azhar (15) pelajar SMP kelas 7 di SLB 15 Jakarta.

Berita Terkait
News Update