POSKOTA.CO.ID - Pada Minggu, 5 Januari 2025 pukul 09.32 WIB, sebuah kecelakaan beruntun terjadi di KM 97+200 Ruas Tol Cipularang arah Bandung.
Kecelakaan yang melibatkan enam kendaraan, terdiri dari satu truk, dua bus, dan tiga mini bus, tersebut menjadi sorotan publik.
Kecelakaan ini diduga terjadi akibat truk yang tidak mampu menanjak dan mundur, menghantam kendaraan lain di belakangnya.
Akibatnya, dua korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Purwakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Tol Cipularang KM 97 Arah Bandung
Kecelakaan beruntun semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Tol Cipularang. Sejak dibuka pada tahun 2005, Tol Cipularang, yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung, sering kali menjadi lokasi kecelakaan, bahkan beberapa di antaranya berujung pada kecelakaan maut.
Ketinggian jalan tol yang mencapai lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dan kondisi jalan yang menantang bagi kendaraan besar menjadi faktor yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Mitos Tol Cipularang KM 97 Kekuatan Mistis Gung Hejo
Namun, selain faktor teknis dan keselamatan berkendara, ada fenomena lain yang menarik perhatian masyarakat seputar Tol Cipularang mitos yang berkembang di sekitar kawasan ini.
Salah satu cerita yang sering terdengar adalah tentang Gunung Hejo, yang berada di sekitar tol tersebut. Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa Gunung Hejo merupakan tempat petilasan Prabu Siliwangi, seorang raja legendaris dari kerajaan Pajajaran.
Bagi sebagian masyarakat sekitar, keberadaan Gunung Hejo ini menjadi sumber kekuatan mistis, yang dipercaya turut mempengaruhi keadaan di sekitar tol. Cerita-cerita mistis pun berkembang seiring dengan pembangunannya, salah satunya adalah mengenai janji yang tidak terlaksana saat pembangunan Tol Cipularang.
Pada saat proyek pembangunan jalan tol dimulai, masyarakat setempat diharapkan mendapatkan akses jalan menuju Gunung Hejo dan sebuah Musala. Namun, janji tersebut tidak pernah ditepati. Sebagai hasilnya, muncul anggapan bahwa penunggu Gunung Hejo marah dan menuntut tumbal.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97, Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Selain itu, ada cerita yang menyebutkan bahwa kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan tol berusaha keras menembus Gunung Hejo dengan menggunakan alat berat agar jalan tol menjadi lebih lurus dan biaya pembangunan dapat ditekan.
Namun, usaha ini konon tidak membuahkan hasil, karena gunung tersebut seperti memiliki kekuatan yang menghalangi. Peristiwa ini semakin memperkuat mitos bahwa Gunung Hejo adalah tempat yang sakral, dan siapa pun yang berusaha mengganggunya akan menghadapi konsekuensi.
Mengaitkan kecelakaan di Tol Cipularang dengan mitos Gunung Hejo tentu saja bukanlah hal yang ilmiah, namun cerita-cerita seperti ini telah berkembang di kalangan masyarakat.
Bagi sebagian orang, kecelakaan di jalan tol ini dianggap sebagai bukti nyata dari keberadaan kekuatan mistis yang melingkupi kawasan tersebut.
Meskipun demikian, para ahli dan pihak berwenang lebih mengutamakan analisis teknis dan keselamatan berkendara untuk menangani permasalahan kecelakaan di tol tersebut.
Tol Cipularang, dengan panjang 64,4 kilometer, memang memiliki medan yang cukup menantang. Jalanan yang terjal dan beberapa tikungan tajam membuatnya rawan bagi kendaraan besar, terutama truk.
Kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar sering kali menimbulkan dampak yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk selalu berhati-hati, terutama saat melintasi ruas jalan yang menanjak dan berliku.
Dalam beberapa kasus, kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengemudi, seperti tidak mematuhi batas kecepatan, atau kendaraan yang tidak dalam kondisi prima.
Sebagai contoh, kecelakaan yang terjadi pada awal Januari 2025 ini disebabkan oleh truk yang diduga tidak mampu menanjak dan akhirnya mundur. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dua orang mengalami luka-luka dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, di balik kecelakaan yang nyata ini, mitos dan cerita mistis tetap menjadi bagian dari budaya masyarakat sekitar.
Cerita mengenai Gunung Hejo dan penunggu tempat tersebut tetap menjadi bagian dari percakapan sehari-hari, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai kisah rakyat belaka.
Namun, bagi sebagian orang, mitos tersebut adalah penjelasan yang lebih mudah diterima untuk menjelaskan berbagai kejadian aneh dan kecelakaan yang terjadi di kawasan tersebut.
Penting untuk menyikapi kecelakaan di Tol Cipularang dengan serius dan tidak hanya bergantung pada mitos. Keselamatan berkendara harus menjadi prioritas utama bagi semua pengguna jalan, terlebih di ruas-ruas tol yang berbahaya.
Pihak berwenang dan pengelola jalan tol juga terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan, seperti dengan menambah fasilitas darurat, memperbaiki kondisi jalan, dan mengingatkan pengemudi untuk lebih berhati-hati.
Meski begitu, mitos yang berkembang di sekitar Tol Cipularang tetap menjadi bagian dari sejarah dan budaya masyarakat setempat.
Mungkin, di masa depan, kisah-kisah mistis ini akan terus berkembang, namun diharapkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara tetap menjadi prioritas utama.