Ibu Dua Anak di Petukangan Utara Jadi Korban Hipnotis Komplotan Wanita Cantik, Perhiasan Senilai Rp23 Juta Raib

Sabtu 04 Jan 2025, 18:07 WIB
Ilustrasi korban hipnotis. (Sumber: Pixabay | Foto: AberrantRealities)

Ilustrasi korban hipnotis. (Sumber: Pixabay | Foto: AberrantRealities)

Ibu dua anak itu menjadi korban hipnotis kelompok wanita tersebut. Emas perhiasan seberat 23 gram miliknya, termasuk kalung, cincin, dan gelang yang merupakan mahar pernikahan, diambil oleh para pelaku.

"Perhiasan emas yang hilang adalah mahar saat pernikahan dari suaminya. Pelaku berhasil mencuri kalung bermata liontin seberat 13 gram, cincin 5 gram, dan gelang Rp 5 gram total berat 23 gram, dengan nominal materi kerugian ditaksir Rp 23 juta," kata abang korban, Marub Koper, 42 tahun.

Kejadian itu berlangsung di warung milik Osin saat para ibu-ibu sedang berkumpul. Setelah sekitar 30 menit, Osin tersadar bahwa perhiasannya telah raib.

"Adik saya sadarnya setelah ditegur sama ibu di rumah. Perhiasan yang dikenakan korban sudah hilang tidak ada diambil semua sama pelaku," ungkap Koper.

Ciri Pelaku

Pasca kejadian, Siti Salmanih langsung mengalami syok dan menangis mengingat peristiwa kejadian yang menimpa dirinya.

"Sudah beberapa hari kejadiannya, yakni sehari sebelum tahun baru. Ciri-ciri pelaku wanita muda berkulit putih, dan glamor pakaiannya," paparnya.

Koper melanjutkan, korban mengalami syok berat dan masih terus menangis atas apa yang dialaminya tersebut.

"Pihak keluarga lagi mencoba menghibur korban dengan jalan-jalan. Sampai saat ini masih tertekan batinnya. Karena yang hilang itu mahar pernikahan dari suaminya sangat berarti buat korban," ungkapnya.

Tidak Lapor ke Polisi

Meski mengalami kerugian hingga Rp23 juta, keluarga korban memutuskan untuk tidak melapor ke polisi.

Sebagai gantinya, mereka menyebarkan video yang sempat merekam aksi para pelaku dengan harapan warga lain lebih waspada.

"Tidak melapor ke polisi. Tapi sudah divarilkan kejadian ini dengan menyebar video pelaku yang sempat direkam saat kejadian. Dengan diviralkan ini, berharap kedepan tidak ada lagi korban-korban lainnya untuk tingkatkan kewaspadaan," kata Koper.

Berita Terkait

News Update