Kopi Pagi: Awali dengan Senyuman

Kamis 02 Jan 2025, 07:59 WIB
Kopi Pagi: Awali dengan Senyuman. (Poskota)

Kopi Pagi: Awali dengan Senyuman. (Poskota)

“Sering dikatakan sukses tidak akan datang bagi mereka yang hanya menunggu dan tak berbuat apa-apa. Sukses akan datang kepada mereka yang selalu berusaha, mencoba, berkarya mewujudkan mimpinya,”

-Harmoko-

Kita telah memasuki tahun 2025 dengan segala harapan, peluang dan tantangan yang bakal dihadapi. 

Tantangan boleh jadi sama, atau lebih berat dari tahun lalu, tetapi dengan cukup tersedianya peluang, membuat tantangan yang dihadapi bukan lagi sebagai penghalang. Bahkan, bisa menjadi pemacu menghadapi segala rintangan.

Semua berharap tahun ini akan lebih baik lagi, akan lebih terbuka peluang untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan. Terdapat banyak fasilitas untuk meraih harapan, mengubah keburukan menjadi kebaikan. Mengubah kemunduran menjadi kemajuan.

Tahun baru hendaknya bukan sebatas mengulang perjalanan dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember. 

Bukan pula mengulang-ulang peristiwa dari hari ke hari, dari bulan ke bulan selama 12 bulan ke depan.

Tetapi bagaimana menata diri menjadi lebih baik lagi. Bagaimana menata diri sehingga hari-hari yang dijalani akan penuh arti. 

Tiada hari, selama 360 hari di tahun 2025 ini, tanpa arti. Karena kita tidak sebatas menjalaninya, tetapi mencoba memaknai setiap hari dengan penuh arti.

Siapa yang membuat hari penuh arti ? Bukan orang lain, tetapi diri kita sendiri dalam menyikapi situasi yang terjadi. Hari-hari yang dilalui akan menjadi sangat berarti jika kita mampu mencermati.

Banyak tokoh dunia menjadi hebat, bahkan mampu mengubah dunia karena tiada melewatkan hari yang penuh arti, sebut saja Thomas Alfa Edison yang mengawali hari dengan senyuman. Senyum melakukan sebuah percobaan.

Meski gagal, tiada henti terus mengawali hari dengan percobaan. Tiada hari tanpa memberi makna dalam hidupnya.

Ada juga Albert Einstein, Oprah Winfrey, J.K Rowling, si pencipta dunia sihir Harry Potter, pendiri Disneyland, Walt Disney, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dan masih banyak lagi yang layak menjadi inspirasi.

Belajar dari tokoh sukses dunia ini, setidaknya terdapat tiga hal yang perlu dicermati dalam menapaki tahun 2025.

Pertama, peduli mendeteksi kejadian di lingkungan sekitar. Mengapa? Jawabnya karena peluang sejatinya berada di sekitar kita, hanya saja kadang kita kurang atau belum mampu mendeteksinya karena terlihat seperti biasa-biasa saja, hal yang sepele saja, tetapi sejatinya peluang emas.

Kedua, salah satu upaya mendeteksi kesempatan emas adalah ketika kita mendapatkan kesulitan. Ini jika mau belajar dari kisah sukses tokoh dunia baik kalangan ilmuwan, negarawan, olahragawan dan seniman.

Tidak sedikit orang yang telah sukses juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor penting keberhasilannya meraih sukses adalah dengan memanfaatkan kesulitan yang menghadangnya.

Kesulitan yang dihadapi dijadikan penguat tambahan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Dan, yang tak kalah pentingnya jangan takut melangkah atas kesalahan yang telah diperbuat.

Bahkan tidak sedikit orang yang berjiwa sukses menganggap kesulitan adalah ladang kesempatan. Dari kesulitan tersebutlah, maka ia bisa menikmati kesuksesan di masa depan.

Ketiga, mulailah dengan hal mudah,  meski sebenarnya sulit. Sebab  sesulit apa pun tantangan yang dihadapi akan menjadi mudah jika diawali dengan pikiran positif.

Sebaliknya tak jarang hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata sulit. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.

Ketika hidup memberi kata ‘Tidak’ atas apa yang kita inginkan, percayalah, Tuhan selalu memberi kata ‘Ya’ atas apa yang kita butuhkan.

Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya optimisme dan keyakinan diri untuk mengurai setiap masalah.

Optimisme dan keyakinan diri bukan sebatas melekat pada sanubari  tetapi teraplikasi melalui langkah nyata dalam kehidupan sehari - hari. Yang diwujudkan melalui ucapan dan perbuatan.

Lebih-lebih sering dikatakan sukses tak akan datang bagi mereka yang hanya menunggu dan tak berbuat apa-apa. Sukses akan datang kepada mereka yang selalu berusaha, mencoba, berkarya mewujudkan mimpinya, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Hanya saja dalam berusaha dan berkarya janganlah grusa-grusu. Jangan pula merasa dirinya paling hebat, apalagi berbuat curang. Pepatah Jawa mengingatkan kita,” Aja kuminter mundak keblinger, ojo cidro mundak cilaka” (jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan pula suka berbuat curang agar tidak celaka).

Awali tahun 2025 ini dengan senyuman dan rasa optimisme tinggi bahwa hari esok lebih baik lagi. Jangan awali dengan penyesalan hari kemarin, karena selain akan mengganggu hebatnya hari ini, juga akan merusak indahnya hari esok. (Azisoko).

Reporter

Berita Terkait

Kopi Pagi: Sportif dan Kooperatif

Kamis 12 Des 2024, 08:00 WIB
undefined

Kopi Pagi: Kikis Ego Kelompok

Senin 16 Des 2024, 07:59 WIB
undefined

Kopi Pagi: Bersama Dalam Kesetaraan

Kamis 19 Des 2024, 08:01 WIB
undefined

News Update