Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui dilanjutkannya program ini dengan jumlah penerima manfaat yang berkurang menjadi 16 juta KPM dari sebelumnya 22 juta KPM pada tahun 2024.
Penurunan jumlah penerima bantuan tersebut disebabkan oleh menurunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 25,22 juta orang, yang menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain itu, bantuan beras ini akan disalurkan berdasarkan data desil 1 dan 2, serta kelompok masyarakat seperti lansia tunggal dan perempuan kepala keluarga miskin.
2. Bantuan Makan Bergizi Gratis
Pada awal tahun 2025, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan makan bergizi gratis (MBG) untuk sekitar 19,47 juta orang, yang meliputi anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1 triliun, dengan rincian Rp63,356 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,433 triliun untuk dukungan manajemen.
Program baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
3. Bantuan PIP
Selain itu, di awal tahun 2025, akan ada pula pencairan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi KPM PKH dan BPNT yang memiliki anak bersekolah.
Penerima bantuan PIP akan mendapatkan dana bansos sesuai dengan tingkat pendidikan anak mereka.
Asalkan anak tersebut telah terdaftar dalam SK nominasi pencairan dan melakukan aktivasi rekening.