POSKOTA.CO.ID – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa sebagian orang terus menambah kekayaannya sementara yang lain justru kesulitan untuk bertahan hidup?
Jawabannya terletak pada cara berpikir mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana cara berpikir yang tepat dapat membantu kamu mencapai kebebasan finansial dan menghindari pola pikir yang menghambat kemajuan.
Kali ini kami akan membagikan tips menjadi orang kaya dari Robert Kiyosaki, seorang miliarder asal Amerika, dilansir dari kanal YouTube The Rich Dad Channel.
BACA JUGA:
Siapa itu Robert Kiyosaki?
Robert Kiyosaki adalah seorang pengusaha, investor, dan penulis Amerika yang terkenal dengan seri buku keuangan pribadi Rich Dad Poor Dad.
Lahir pada tanggal 8 April 1947 di Hilo, Hawaii, Kiyosaki telah menjadi tokoh terkemuka dalam dunia pendidikan keuangan.
Buku-bukunya menekankan pentingnya literasi keuangan, berinvestasi pada aset yang menghasilkan pendapatan pasif, dan mencapai kemandirian finansial.
Oleh karena itu, banyak orang yang kerap meminta pandangannya tentang masalah finansial, termasuk menjadi orang kaya.
BACA JUGA:
Pola Pikir Kaya vs. Pola Pikir Miskin
Orang kaya memiliki pola pikir yang berbeda dari orang miskin. Mereka fokus pada investasi dan nilai jangka panjang, bukan pada penghematan yang berlebihan.
Contohnya, alih-alih membeli barang murah yang cepat rusak, mereka memilih membeli barang berkualitas tinggi yang dapat bertahan lama dan bahkan memiliki nilai tambah di masa depan.
Sebaliknya, pola pikir miskin sering kali didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan sesuatu dengan harga murah tanpa mempertimbangkan nilai atau manfaat jangka panjang. Hal ini menjadi penghalang dalam menciptakan kekayaan.
Dampak Inflasi dan Pencetakan Uang
Inflasi adalah salah satu alasan utama mengapa orang kaya semakin kaya, sementara orang miskin semakin kesulitan.
Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar, nilai mata uang turun. Akibatnya, harga barang kebutuhan pokok seperti makanan dan bahan bakar naik.
Namun, orang kaya memanfaatkan situasi ini dengan memiliki aset yang nilainya meningkat seiring inflasi, seperti properti, emas, atau bisnis produktif.
BACA JUGA:
Hukum Gresham: Uang Buruk Menggeser Uang Baik
Hukum Gresham menyatakan bahwa "uang buruk akan menggeser uang baik." Dalam konteks ini, uang kertas yang nilainya terus menurun dianggap sebagai "uang buruk," sementara emas atau perak adalah "uang baik."
Orang bijak akan menyimpan emas dan perak sebagai bentuk perlindungan nilai, sementara uang kertas digunakan untuk transaksi sehari-hari.
Pentingnya Investasi pada Aset
Orang kaya cenderung membeli aset yang nilainya terus meningkat, seperti properti, emas, atau saham.
Sebagai contoh, emas memiliki nilai intrinsik yang stabil dan cenderung meningkat seiring waktu. Investasi pada aset seperti ini membantu melindungi kekayaan dari efek inflasi.
Sebaliknya, orang miskin sering kali membeli barang konsumtif yang nilainya menurun seiring waktu, seperti gadget terbaru atau barang bermerek tanpa mempertimbangkan manfaat jangka panjangnya.
BACA JUGA:
Menggunakan Utang dengan Bijak
Salah satu strategi orang kaya adalah menggunakan utang sebagai alat untuk menghasilkan lebih banyak uang. Mereka memanfaatkan utang untuk membeli aset produktif yang nilainya meningkat, seperti properti atau bisnis.
Di sisi lain, uang yang digunakan untuk membayar utang akan terus menurun nilainya karena inflasi.
Berpikir Bijak dalam Membuat Pilihan Finansial
Cara berpikir yang bijak dan mindfulness dalam keuangan adalah kunci utama. Pertimbangkan nilai jangka panjang dari setiap pembelian yang kamu lakukan.
Apakah barang yang kamu beli akan meningkatkan kekayaan kamu, atau justru menjadi beban di masa depan?
BACA JUGA:
Menghindari Pola Pikir Konsumtif
Orang miskin sering kali terjebak dalam pola pikir konsumtif, seperti membeli barang murah untuk menghemat uang tanpa memahami bahwa hal tersebut hanya memberikan kepuasan sesaat.
Orang kaya, di sisi lain, lebih memilih berinvestasi pada barang yang memiliki nilai intrinsik, seperti perhiasan emas atau properti.
Pentingnya Edukasi Finansial
Sebagian besar orang tidak mendapatkan pendidikan finansial yang memadai di sekolah. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar tentang keuangan dan investasi. Pahami bahwa kebiasaan finansial yang baik dimulai dari cara berpikir yang benar.
BACA JUGA:
Kunci untuk mencapai kekayaan bukan hanya tentang seberapa banyak uang yang kamu hasilkan, tetapi juga bagaimana cara kamu berpikir dan mengambil keputusan.
Dengan memahami pola pikir kaya, berinvestasi pada aset yang benar, dan menghindari pembelian impulsif, kamu dapat memulai perjalanan menuju kebebasan finansial.
Apakah kamu siap mengubah cara berpikir kamu dan memulai langkah baru untuk menjadi kaya? Mulailah dengan mengenali kebiasaan finansial kamu dan pilih investasi yang akan memberikan manfaat jangka panjang.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.