POSKOTA.CO.ID - CEO Jeju Air Kim E-bae menyatakan permohonan maaf kepada seluruh korban kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan yang menewaskan 176 orang, Minggu 29 Desember 2024.
Kim E-bae sampai membungukan badannya dalam-dalam pada siaran langsung televisi di Korea Selatan tersebut. Dijelaskan Kim, pesawat tersebut tidak memiliki catatan kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda awal kerusakan.
Bahkan ketika terbang dari Bangkok pun dalam keadaan baik tidak mengalami kendala apapun. Namun meski pun demikian pihaknya pun akan akan bekerja sama dengan para penyelidik dalam menyelidiki kecelakaan tersebut.
"Tidak ada kondisi abnormal yang dilaporkan ketika pesawat meninggalkan Bandara Suvarnabhumi Bangkok," ujar Kim.
Pihaknya pun kini mengutamakan evakuasi para korban. "Saya menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua korban dan keluarga mereka. Jeju Air telah membentuk tim yang didedikasikan untuk mendukung keluarga korban," ujarnya.
Untuk menghormati para korban, Presiden sementara Korea Selatan (Korsel) Choi Sang Mok mengumumkan masa berkabung nasional selama7 hari kedepan.
Pengumuman itu disampaikan dalam rapat darurat yang digelar beberapa jam setelah pesawat yang mengakut 181 orang dari Bangkok itu mendarat darurat dan meledak di sebuah bandara di Muan.
Choi Sang Mok pun menyampaikan duka yang mendalam sekaligus ucapan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan
"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dari mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang tak terduga ini," tutur Choi, seperti dikutip kantor berita Yonhap, Minggu 29 Desember 2024.
Choi atas nama pemerintah pun siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi keluarga para korban.
"Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan, dan perawatan medis bagi yang terluka," paparnya.