POSKOTA.CO.ID - Seorang pria bernama AJB (40) menjadi korban penculikan oleh rekan bisnisnya di depan rumahnya, Jalan Otto Iskandardinata (Otista) Raya, Gang Taslim Nomor 11 A, RT 008 RW 010, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim).
AJB mengatakan, tak sekadar diculik, dirinya juga mendapatkan tindak penganiayaan. Insiden itu terjadi saat dirinya hendak menjemput istrinya di rumah mertuanya pada Rabu, 25 Desember 2024, malam.
"Baru keluar gang rumah di Jalan sudah ada rekan bisnis sambil membawa orang. Setelah itu saya dikerumuni 5 orang langsung diseret paksa dibawa masuk ke dalam mobil," ujar AJB kepada Poskota.co.id, sambil didampingi kuasa hukumnya, Sabtu, 28 Desember 2024.
AJB bercerita, insiden penculikan dan penganiayaan terhadap dirinya dilakukan lima orang. Ia menyebut, kasus ini dipicu utang piutang dalam urusan bisnis.
"Pelaku mencoba menculik saya. Padahal cuman persoalan utang piutang bisnis biasa saja. Sampai kejadian seperti ini. Untuk nominal kerugian namanya bisnis ya relatif tidak bisa disebutin itu," ungkapnya.
Sementara itu, pengacara hukum AJB, Ramos menambahkan kasus penculikan dan penganiayaan telah dilaporkan kepada Polres Metro Jakarta Timur.
"Kasus ini masih berjalan berproses. Korban mau kita visum dulu untuk barang bukti di laporan polisi," ujar Ramos.
Menurut Ramos, kliennya diculik depan gang rumah dan dibawa ke arah Bogor. Selama perjalanan, korban disuruh untuk membayar utang sebesar Rp2 miliar.
"Motif penculikan utang piutang. Unsur pemaksaan saat akan ditangkap lalu diseret gitu hingga luka," ungkapnya.
Ramos membantah kasus AJB berkaitan dengan keterlibatan oknum polisi. Ia menyebut, tindak kejahatan ini murni utang piutang dengan rekan bisnis.
"Tidak ada keterkaitan oknum polisi dalam kasus penculikan klien saya. Cuman aksi premanisme saja," tutupnya.
Terpisah, Ketua RT 008/10, Ishak mengatakan korban jarang bertemu warga. Sehari-hari, korban pergi pagi dan pulang pada waktu malam.
"Keseharian jika berangkat pagi pulang ke rumah malam. Jadi jarang ketemu apalagi obrol bareng sama warga," ujarnya.
Walau begitu, kata Ishak, korban cukup sering berpartisipasi dalam acara yang digelar warga sekitar rumahnya.
"Kaget tahu dapat informasi dari warga kalau AJB ditangkap depan gang rumah. Menurut istri saat menanyakan informasi tersebut, pihak keluarga meminta jika ada urusan masalah AJB bisa langsung ke bersangkutan tidak ke RT," paparnya.
Sementara itu, seorang tetangga bernama Adi menyebut, korban yang memiliki dua orang anak, dikenal mudah bergaul. Namun, soal bisnis yang dijalankan Aji, Adi mengaku tidak tahu.
"Orangnya sosialisasi tinggi, mudah bergaul sama warga. Juga suka partisipasi jika ada kegiatan menyumbang," ungkapnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.