“Sebenarnya sindiran politik itu bagian dari kritikan politik. Jadi, bukan bagus dan tidak bagus. Yang penting bagaimana kritikan itu disampaikan secara etis dan santun,” urai mas Bro.
“Iya juga sindiran bisa juga menimbulkan ketersinggungan, jika bersifat mengejek, mencemooh dan mengolok-olok,” ujar Yudi.
“Betul juga malah sindiran yang bersifat mengolok-olok bisa menyakitkan, ketimbang kritikan. Sekecil apap pun status seseorang, tidak berharap penghinaan dan ejekan,” jelas Heri.
“Karenanya kalian jangan suka nyindir-nyindir, utamanya yang menyangkut sikap pribadi masa lalu,” ujar mas Bro.
“Tetapi jejak digital masa lalu tak bisa dihapus, baik buruk masa lalu bisa terlacak, termasuk sikap politik untuk kepentingan publik,” ujar Heri.
“Kalau yang itu tak perlu marah, karena fakta masa lalu, sudah pernah terjadi,” jelas mas Bro. (Joko Lestari)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.