POSKOTA.CO.ID – Saat ini, pemerintah sedang menggodog rencana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau makan siang gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Awalnya, program tersebut menjanjikan susu sebagai salah satu komponen utama yang harus diberikan kepada seluruh anak didik se-Indonesia.
Namun, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pasokan susu sulit dijangkau di beberapa daerah.
Ini mengharuskan penggantian dengan bahan bergizi lainnya, seperti daun kelor dan telur.
Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa distribusi tetap berjalan dengan baik, terutama di wilayah yang tidak memiliki akses ke susu segar dari sentra sapi perah.
Telur dapat menjadi alternatif sumber kalsium yang praktis dan tersedia luas. Di daerah yang tidak memungkinkan susu, daun kelor juga dipertimbangkan karena kandungan gizinya yang tinggi.
Namun, apakah kandungan gizi daun kelor mampu sepenuhnya menggantikan susu masih menjadi pertanyaan hingga kini.
Ada banyak manfaat daun kelor atau untuk kesehatan. Tidak heran bila daun kelor sering digunakan sebagai obat tradisional, karena tanaman herbal ini memang kaya akan nutrisi.
Perbandingan Gizi Daun Kelor dan Susu
Melansir data dari laman Panganku, berikut adalah perbandingan kandungan gizi dalam 100 gram daun kelor dan susu sapi:
Daun Kelor (100 gram):
- Energi: 92 kalori
- Protein: 5,1 gram
- Lemak: 1,6 gram
- Serat: 8,2 gram
- Kalsium: 1.077 mg
- Fosfor: 76 mg
- Besi: 6 mg
- Kalium: 298 mg
- Vitamin C: 22 mg
Susu Sapi (100 gram):
- Energi: 61 kalori
- Protein: 3,2 gram
- Lemak: 3,5 gram
- Serat: 0 gram
- Kalsium: 143 mg
- Fosfor: 60 mg
- Besi: 1,7 mg
- Kalium: 149 mg
- Vitamin C: 1 mg
Jika dilihat dalam kandungan kalsiumnya, daun kelor mengandung kadar yang jauh lebih tinggi dibandingkan susu.
Namun untuk kandungan oksalat, fitrat, dan serat dalam daun kelor, ini malah dapat menghambat penyerapan kalsium secara optimal oleh tubuh.
