POSKOTA.CO.ID – Warga di lingkungan Jalan Ulujami Raya Pesanggrahan, Jakarta Selatan, geram dengan aktivitas prostitusi online pada salah satu tempat kos kawasan tersebut.
Mereka kesal, karena lokasi Kosan 99 yang menjadi tempat praktek prostitusi online itu berdekatan dengan masjid dan majelis taklim.
Ketua RT 04, Eko Yulianto, mengungkapkan aktivitas prostitusi online di tempat tersebut tetap berlangsung meskipun sudah mendapatkan peringatan dari tokoh masyarakat dan pengurus lingkungan.
"Sudah kita pasang spanduk isinya penolakan tempat prostitusi dipasang depan gerbang kosan, tapi tidak digubris pemilik kosan. Malah tambah menjadi-jadi, setiap malam sabtu dan minggu tengah malam terjadi transaksi ada perempuan dibawa, ada juga yang menginapnya," ujar Eko kepada Poskota Jumat 27 Desember 2024.
Menurut dia, kekesalan warga memuncak hingga kosan tersebut digerebek pada Rabu 25 Desember 2024 lalu.
Dia mengungkapkan, warga mulai curiga setelah sering melihat wanita muda berpakaian seksi keluar membeli makanan dari kosan.
Pada malam hari, terutama akhir pekan, banyak pengendara motor laki-laki terlihat melakukan transaksi di depan gerbang kostan.
Warga kemudian berpura-pura memesan wanita melalui aplikasi online ‘Me Chat’. Setelah terjadi tawar-menawar, mereka bersama tokoh agama dan pemuda setempat melakukan penggerebekan.
"Saat mau mesan sempat terjadi tawar menawar melalui aplikasi. Pelaku membuka harga booking Rp 500 ribu lalu tambah biaya kamar Rp 200 Ribu. Meski sempat terjadi tawar menawar dan akhirnya jadi warga bersama para tokoh agama serta pemuda sekitar siap menggrebek di dalam kamar 303 lantai 3 terdapat wanita muda. Lalu di kamar sebelahnya ada pasangan bukan suami istri langsung diamankan," katanya.
Fasilitas Kosan
Penggerebekan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Polsek Pesanggrahan, Satpol PP, dan petugas kelurahan.
Dari lantai dua dan tiga, diamankan delapan wanita dan satu laki-laki hidung belang. Selain itu, ditemukan alat kontrasepsi bekas di tempat sampah dalam kamar.
Eko mengungkapkan bahwa para wanita yang diduga menjadi PSK bukanlah warga setempat, melainkan berasal dari Bandung, Garut, Cimahi, dan Tangerang.
Sebagian dari mereka baru menyewa kamar selama satu bulan atau bahkan seminggu.
"Menjadi PSK Online atas kemauan diri sendiri. Untuk menyewa kamar para pelaku membayar Rp3 juta dengan fasilitas lengkap ada AC, TV, Springbad, dan air panas," ujarnya.
Usia mereka berkisar antara 20 hingga 30 tahun. Selain itu, warga juga mengamankan empat motor yang diduga milik pemesan wanita.
Salah satu pria yang diduga sebagai perantara atau “mami” berhasil melarikan diri.
Dia mengungkapkan, jika pemilik Kosan 99, Robert, dikenal kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
"Pemilik kosan tidak pernah sosialisasi apalagi ikut bergabung kegiatan di lingkungan,” ujarnya.
Dia menegaskan, warga berkomitmen untuk menutup kosan tersebut jika aktivitas prostitusi online kembali terulang.
Warga berharap penggerebekan tersebut bisa memberikan efek jera.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.