Mengenal Deep Learning yang Digadang-gadang Jadi Kurikulum Baru Era Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Jumat 27 Des 2024, 19:28 WIB
Abdul Mu'ti saat tiba di kediaman Presiden Prabowo Subianto. Kini, dirinya tengah mengenalkan metode deep learning. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Abdul Mu'ti saat tiba di kediaman Presiden Prabowo Subianto. Kini, dirinya tengah mengenalkan metode deep learning. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID – Menteri Pendidikan, Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti diduga akan mempraktekkan kurikulum baru saat dirinya menjabat yang disebut Deep Learning.

Namun ternyata, ini bukan nama kurikulum baru. Sebab lebih tepatnya lebih kepada sistem pembelajaran di sekolah.

"Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke arah namanya deep learning," ujarnya dalam YouTube Sahabat Pembelajar pada 6 November 2024.

Mengenal Metode Deep Learning

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ia mengatakan, metode deep learning adalah teori lama yang sudah diperkenalkan sejak 20 tahun lalu yang dikenalnya saat dirinya menempuh pendidikan di Australia.

Terdapat tiga pilar yang menopang pembelajaran menggunakan teori deep learning, yaitu mindful, meaningful, dan joyful.

Dia menerangkan bahwa pilar mindful adalah metode pembelajaran yang mengutamakan pemahaman pada pendidik, bahwa tiap anak didik tidak sama dan tak harus diperlakukan sama di sekolah.

"Jadi mindful itu artinya sadar, Mindful itu peka, sensitif. Jadi murid kita ini dan kita tidak sama Kita harus sadar itu mereka ini tidak sama," jelasnya.

Dalam metode pembelajaran mindful ini anak didik juga dituntut untuk terlibat aktif di kelas secara bebas dan tak dihentikan oleh guru.

"Jadi misalnya tadi ketika tiba-tiba bapak menanya di tengah itu jangan dihentikan. Lalu nanti kalau pertanyaan tidak relevan nanti diarahkan. Tapi kalau relevan jangan dihentikan," terangnya.

Dan pilar meaningful artinya adalah saat anak didik mengetahui tujuannya mempelajari sesuatu di dalam kelas. 

“Misalnya kenapa dia harus memahami penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian Itu untuk apa itu," jelas Mu'ti.

News Update