POSKOTA.CO.ID - Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diharapkan tidak menjadi kendala perbaikan infrastruktur imbas bencana longsor di Cianjur Selatan.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar), Abdul Karim berharap, pemerintah tetap memprioritaskan perbaikan dan penanganan pascalongsor Cianjur Selatan di tengah pengamanan Nataru.
"Meski saat ini pemerintah daerah telah fokus dalam pengamanan dan penanganan Nataru, namun saya berharap perbaikan infrastruktur dan penanganan korban bencana di Cianjur Selatan tidak terhambat," kata Abdul di sela kunjungan kerja pemantauan Nataru di Kabupaten Bandung, Jumat, 20 Desember 2024.
Abdul mengaku prihatin dengan kondisi warga yang hingga saat ini masih tinggal di pengungsian, karena rumah mereka terdampak bencana.
"Di saat warga lainnya menikmati liburan Natal dan tahun baru, warga di beberapa wilayah Cianjur Selatan yang terdampak bencana harus melewatinya di pengungsian," ujar politisi Partai Gerindra itu.
Menurutnya, percepatan perbaikan infrastruktur harus menjadi perhatian, termasuk jalan. Pasalnya kondisi jalan yang rusak menyulitkan distribusi kebutuhan warga.
Selain itu, Abdul turut menyebut, perbaikan gedung sekolah juga tidak boleh luput dari perhatian.
"Dua infrastruktur ini harus benar-benar dikebut. Agar warga bisa menjalankan aktivitasnya kembali," ucapnya.
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Cianjur mencatat jumlah rumah rusak oleh longsor bertambah seiring dengan hujan deras pada Selasa, 17 Desember 2024. Total, 60 rumah rusak yang membuat warga harus direlokasi.
Merespons hal itu, Pemerintah Kabupanten (Pemkab) Cianjur memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di 15 kecamatan selama sepekan hingga 25 Desember 2024.
Perpanjangan tanggap darurat bencana dilakukan lantaran cuaca ekstrem yang masih melanda sebagian wilayah Cianjur. Terdata lebih dari 4.000 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya atau ke aula desa serta fasilitas umum akibat bencana tersebut.