Menurutnya, saat ini orang menggunakan skincare tersebut karena terkena penjualan yang overclaim, melihat dari sosok yang memiliki perusahaan skincare tersebut hingga hanya mengandalkan model iklannya.
"Gue taruhan, anda sekarang pake skincare tersebut 99 persen tidak ngerti bahasa-bahasa itu apa. Anda pakai cuma gara-gara orang jualan, gelar dokter, pakai BA yang mukanya udah bagus dari dulu," ucapnya.
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan follow WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.