POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan akan melakukan penyesuaian tarif MRT sebagai dampak dari wacana penghapusan Koridor 1 Transjakarta rute Blok M-Kota.
Koridor tersebut diketahui menjadi andalan bagi 65.000-70.000 penumpang setiap harinya.
" Kalau itu (tarif MRT) nanti, itu kan nanti diajust secara keseluruhan," ujar Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.
Wacana penghapusan Koridor 1 Transjakarta menuai penolakan karena berpotensi meningkatkan biaya transportasi penumpang.
Tarif Transjakarta saat ini hanya Rp3.500 untuk seluruh rute, sedangkan MRT menggunakan sistem tarif berdasarkan jarak, dengan rentang harga Rp4.000 hingga Rp14.000.
Meski demikian, Syafrin memastikan bahwa penghapusan Koridor 1 tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Jika rencana ini terealisasi, penghapusan baru akan dilakukan pada 2029.
Ia juga menegaskan bahwa hanya koridor Transjakarta yang sepenuhnya bersinggungan dengan jalur MRT yang akan dihapus.
"Jadi yang berhimpitan 100 persen, yang berhimpitan itu koridor satu dari Blok M-Kota, tetapi misalnya dari koridor dua Pulau Gadung ke Harmoni, dia kan tidak berhimpitan 100 persen atau misalnya koridor dari Cililitan ke Blok M, Kampung Rambutan Blok M, itu tidak akan direstruktur," jelas Syafrin.
Penghapusan ini bertujuan untuk efisiensi pengelolaan dana subsidi transportasi.
Syafrin menambahkan bahwa Pemprov Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang memerlukan optimalisasi dana public service obligation (PSO).
" Sebab itu untuk koridor Blok M kota ini akan dilakukan rerouting, tapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT fase 2 A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota," tutupnya.
