Rikwanto Geram dengan Kinerja Polisi Soal Kasus Penganiayaan Karyawati Toko Roti: Lamban, Harus Viral Dulu?

Rabu 18 Des 2024, 21:19 WIB
Anggota Komisi III DPR sekaligus Jenderal Polri singgung soal kinerja polisi soal kasus penganiayaan karyawati toko roti di Jaktim.(Tangkap Layar YouTube/TV Parlemen)

Anggota Komisi III DPR sekaligus Jenderal Polri singgung soal kinerja polisi soal kasus penganiayaan karyawati toko roti di Jaktim.(Tangkap Layar YouTube/TV Parlemen)

POSKOTA.CO.ID - Komisi III DPR memanggil Kapolres Jakarta Timur dan korban penganiayaan oleh anak bos toko roti yaitu DA dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Audiensi itu digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2024 dan dipimpin oleh Ketua Umum Komisi III DPR, Habiburokhman.

Dalam pertemuan itu, DA menceritakan kronologi dari mulai mendapatkan penganiayaan oleh GSH di Penggilingan, Jakarta Timur hingga membuat laporan polisi.

Selain kronologi penganiayaan terhadap DA, Komisi III DPR menyoroti soal dua bulan lamanya laporan dibuat oleh terlapor dan belum juga menemukan titik terang hingga kini GSH sudah ditangkap polisi.

Pasalnya, kasus penganiayaan yang telah dilaporkan sejak dua bulan lalu itu baru diusut saat video penganiayaan beredar dan viral di media sosial.

Melansir dari kanal YouTube TVR Parlemen, anggota Komisi III DPR, Irjen Polisi (Purn) Rikwanto merasa heran dengan kinerja polisi yang dinilai lamban.

Khususnya dalam menangani kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak bos toko roti GSH terhadap karyawati, DA.

Tak lupa ia mengawalinya dengan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Metro Jakarta Timur yang sudah berhasil menangkap GSH.

“Pak Kapolres terima kasih sudah ditangkap. Terima kasih sudah diusut tuntas pelakunya dengan gerak cepat. Proses penangkapannya saat ini sudah ditahan ya,” kata Rikwanto yang dikutip Poskota pada Rabu, 17 Desember 2024.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa heran sebagai pensiunan Jenderal polisi merasa penanganan kasus ini cukup lama sejak korban membuat laporan pada Oktober 2024.

“Saya tadi lihat penyelidikannya hampir satu bulan, penangkapannya hampir satu bulan juga, itupun setelah viral,” katanya.

Berita Terkait

News Update