POSKOTA.CO.ID - Baru saja menunaikan shalat ashar, Rusmiyati (58) tersentak kaget ketika segerombolan orang berlarian membawa senjata tajam (sajam) jenis parang melewati warung kelontongnya. Sontak, ia langsung menarik rolling door menutup warung kelontongnya.
"Habis shalat ashar kejadian. Banyak orang lari-lari bawa parang, ngeri. Saya takut langsung saya tarik (rolling door) saya tutup (warung)," ujar Rusmiyati saat ditemui di warungnya, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu, 18 Desember 2024.
Bentrokan antara pekerja proyek di tanah milik PT Asia Troika dengan 30 orang warga telah menewaskan satu orang berinisial AS yang diketahui sebagai mandor dalam proyek itu. Bentrokan terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024, sekitar pukul 16.46 WIB.
Ketika itu, Rusmiyati tidak sempat mengamati wajah orang-orang yang membawa sajam. Namun, belakang ini, ia mendapatkan informasi bentrokan yang menewaskan seorang mandor itu melibatkan warga setempat.
Hanya saja, Rusmiyati menyakini warga setempat terprovokasi, sehingga terjadi bentrokan.
"Ada yang meninggal satu, terus kata orang-orang juga ada terluka dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Walau begitu, Rusmiyati tidak mengetahui penyebab yang mendasari terjadinya bentrokan antara pekerja proyek dan sekelompok warga tersebut.
Bahkan sebelum insiden berdarah itu, katanya, tidak pernah terjadi bentrokan atau perselisihan antara pekerja proyek di tanah lapang yang tak jauh dari warungnya itu.
"Baru kali ini. Sebelum enggak pernah ada. Paling tawuran bocah sekolah itu juga di sebelah sana," terang Rusmiyati.
Hal senada juga diceritakan Ajis (61), warga Kebon Kacang, Tanah Abang. Ajis mengungkapkan warga Kebon Kacang hanya terprovokasi.
Ia meyakini provokator insiden bentrokan itu orang luar. Pasalnya, proyek di lahan kosong milik PT Asia Troika itu telah mendapatkan persetujuan baik dari Polsek mau pun Polres.