Tim geologi bersama BPBD Lebak saat melakukan penelitian lokasi pergerakan tanah. (Dok. BPBD Lebak).

Regional

Tim Geologi Teliti Longsor dan Pergerakan Tanah di Lebak 

Selasa 17 Des 2024, 15:03 WIB

POSKOTA.CO.ID - Tim Badan Geologi melakukan penelitian terhadap beberapa lokasi yang mengalami bencana longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Lebak.

Penelitian yang dilakukan selama 5 hari ini untuk memastikan penyebab terjadinya longsor dan pergerakan tanah, serta apakah lokasi tersebut masih layak atau tidak untuk dijadikan tempat tinggal penduduk.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengungkapkan, pasca kejadian bencana longsor dan pergerakan tanah, pihaknya bersurat kepada Badan Geologi untuk mengecek penyebab bencana tersebut yang terjadi di beberapa kecamatan di Lebak.

"Setelah berkirim surat, pihak geologi menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan penelitian wilayah-wilayah yang terjadi bencana longsor dan pergerakan tanah itu," ungkap Febby melalui sambungan telepon, Selasa 17 Desember 2024.

Dikatakan Febby, beberapa lokasi yang dilakukan penelitian itu diantaranya di Kecamatan Cilograng, Bayah, Panggarangan dan Kecamatan Cihara. 

Menurutnya, proses penelitian yang dilakukan, mulai dari kondisi lahan, jenis tanah, posisi longsoran dan sebagainya.

"Penelitian ini dilakukan melalui darat dan udara, tujuannya untuk memastikan penyebab bencana itu apa dan apakah lahan itu masih layak atau tidak untuk ditempati penduduk," katanya.

Lanjut Febby, proses penelitian dilakukan selama 5 hari mulai dati Hari Jumat 13 Desember 2024 dan hari ini (Selasa-red) terakhir. 

Dia berharap dalam waktu satu atau dua minggu kedepan hasilnya bisa selesai.

"Hari ini terakhir penelitian, para tim sudah kembali lagi tadi membawa sample-sampel dari lapangan, dan sekarang tinggal menunggu hasilnya seperti apa," ujarnya.

Dijelaskan Febby, jumlah rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di sejumlah kecamatan itu sebanyak 310 rumah, dengan rincian sebanyak 152 rusak ringan, 15 rusak sedang dan 143 rusak berat.

"Masyarakat yang terdampak sekarang ini ada yang tinggal di tempat pengungsian, ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya masing-masing," tuturnya.

Saat ditanya apakah ketika hasil penelitian itu lokasi-lokasi pergerakan tanah dan longsor tersebut tidak layak lagi dijadikan permukiman warga. 

Febby mengaku, jika lokasi longsor sudah tidak layak lagi dijadikan tempat tinggal maka warga itu akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Iya, kita akan kasih pilihan opsi relokasi terpusat dna mandiri kepada masyarakat terdampak. Namun tergantung juga kesediaan lahannya, apakah di desa itu ada lahan bengkok atau lahan pemerintah yang bisa digunakan relokasi warga," bebernya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
bencana longsor lebakpenelitian badan geologipergerakan tanah lebakBPBD Lebakrelokasi korban longsorkondisi tanah tidak layakdampak longsor lebak

Samsul Fathony

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor