POSKOTA.CO.ID - Kasus bayi tertukar dalam keadaan meninggal di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus) memasuki babak baru seusai ekshumasi jasad balita tersebut.
Orang tua bayi yang diduga tertukar, Feni Selvinati (26) mengaku ditekan pihak rumah sakit saat menggelar mediasi keempat.
"Tertekan itu pas mediasi keempat. Karena itu kan tekanan dari perusahaan tekanan dari rumah sakitnya, soalnya kita enggak tahu rumah sakitnya datang ke perusahaan (tempat korban bekerja)," kata Feni kepada awak media, Selasa, 17 Desember 2024.
Feni berujar, pihak rumah sakit meminta dirinya menandatangani surat perjanjian damai. Dalam surat perjanjian damai itu, pihak rumah sakit bersedia membantu biaya pemeriksaan atau tes DNA dengan syarat video yang membuat kasus dugaan bayi tertukar tersebut ramai, dihapus.
"Mereka mau bayar tes DNA dengan syarat mau take down video yang viral. Tanda tangani udah, tapi dia, ada poin poin yang jika hasilnya negatif tidak dicarikan (anaknya)," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan Angel selaku perwakilan keluarga. Angel mengatakan, pihak rumah sakit meminta kasus bayi tertukar yang sudah menjadi perhatian publik tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Artinya, pihak rumah sakit meminta apapun hasil tes DNA nantinya, kasus tetap diselesaikan secara kekeluargaan.
"Tidak ada (pihak rumah sakit tidak ada upaya mencari anak yang tertukar). Namun apabila hasil negatif atau positif itu akan diselesaikan secara kekeluargaan," terangnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.