"Kita petani sayuran gak dapet pupuk subsisidi sudah enam bulan. Yang dapat hanya para petani padi saja. Sekarang kita harus beli Rp200 ribu per karung, kalau subsidi hanya Rp125 ribu," ucapnya.
Lebih lanjut, Darkim berharap pemerintah tidak pilah-pilih untk memberikan subsidi pupuk terhadap kategori petani.
Menurutnya, para petani sayur juga perlu mendapatkan porsi yang sama agar kestabilan dan pasokan bahan pokok menjadi stabil.
"Kita ingin ada penyuluhan juga, ada bantuan, ibarat kata, ada nasi ada sayur, kalau makan nasi gak ada sayur kan gak enak, kami minta perhatian pemerintah, kami diberikan subsidi," ujarnya.