POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 21 orang yang akan diberangkatkan sebagai pekerja migran nonprosedural ke Timur Tengah berhasil digagalkan dari dua lokasi.
Tim Gabungan antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan mereka dari dua bandara yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan juga Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
"Tim Kemnaker menindaklanjuti informasi masyarakat akan adanya pemberangkatan pekerja migran Indonesia secara nonprosedural melalui Bandara Soetta, Tangerang dan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat langsung ditindaklanjati," ujar Plt. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Binwasnaker dan K3) Fahrurozi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Poskota, Minggu 15 Desember 2024.
Sementara itu, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan (Binariksa), Yuli Adiratna, menambahkan sidak pertama dilakukan pada Kamis, 12 Desember 2024, di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Mereka terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Pihak Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, hingga Tim Gabungan melakukan pencegahan keberangkatan terhadap 5 calon pekerja migran asal Trenggalek, Cirebon, Madiun, Nagekeo, dan Karawang.
"Saat ini kelima calon pekerja migran korban penempatan nonprosedural di tempatkan di RPTC Bambu Apus untuk proses penanganan selanjutnya," ucapnya.
Kasus itu pun akan ditindaklanjuti kepada pihak kepolisian agar pihak-pihak yang terlibat bisa dilakukan penindakan. "Kasusnya akan dilaporkan ke Kepolisian agar mendapatkan penanganan hukum terhadap pelaku yang memberangkatkan secara nonprosedural," tegas Yuli.
Sementara sidak kedua dilakukan di Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, pada Sabtu 15 Desember 2024. Dalam sidak kedua kali ini, Tim Gabungan Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker dan BP2MI berhasil mencegah 16 perempuan yang akan bekerja ke Timur Tengah sebagai pekerja rumah tangga di Arab Saudi dan Qatar.
Mereka berangkat ke Saudi Arabia melalui Singapura menggunakan pesawat Scoot. Plt Dirjen Binwasnaker & K3 Fahrurozi mengungkapkan, Tim telah melakukan pengamatan sejak pukul 04.25 WIB sebelum berhasil mencegah mereka untuk berangkat.
"Tim juga telah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Cirebon dan tempat pemeriksaan imigrasi di Bandara Kertajati," katanya.
Lalu Tim gabungan sempat melakukan wawancara, memeriksa dokumen, dan meminta keterangan terhadap 16 orang perempuan tersebut. "Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa mereka akan bekerja sebagai ART di wilayah Timur Tengah yakni Dammam, Qatar, Riyadh, Jeddah," terangnya.