.png)
POSKOTA.CO.ID - Nama Lady Aurellia Pramesti (LAP) menjadi pusat perhatian setelah dirinya disebut-sebut dalam kasus penganiayaan dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri) bernama Luthfi.
Peristiwa pemukulan ini terjadi di sebuah kafe di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Lady diketahui merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsri dan pernah aktif dalam Tim Bantuan Medis (TBM) Sriwijaya pada 2021-2022. TBM sendiri adalah badan otonom yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis.
Kasus ini berawal dari perselisihan jadwal piket yang dipicu oleh rencana LAP untuk berlibur ke Eropa. Konflik tersebut berujung pada pemukulan Luthfi oleh pria berinisial D, yang diduga sopir pribadi LAP.
Dalam video yang viral, korban tampak menerima pukulan bertubi-tubi meskipun beberapa orang berusaha melerai.
Nama LAP semakin disorot setelah muncul kabar bahwa ia adalah anak dari Dedy Mandarsyah, seorang pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sementara itu, ibu LAP dikenal sebagai pemilik butik ternama di Palembang.
Saat ini, pelaku pemukulan telah diperiksa oleh Polda Sumsel. Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, menyebut bahwa terduga pelaku datang didampingi pengacaranya dan telah memberikan keterangan.
Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV sebagai barang bukti.
Di sisi lain, keluarga korban menyebut bahwa hingga kini belum ada permintaan maaf langsung dari pelaku. Meski demikian, pihak pelaku melalui ibunya telah mengupayakan jalur damai untuk menyelesaikan kasus ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik, memunculkan pertanyaan tentang keadilan dan dugaan penyalahgunaan kuasa. Akankah kasus ini berakhir damai atau terus berlanjut ke meja hijau?
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.
.jpg)
.jpg)
