POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 28 orang petugas penyelenggara pemilu wafat selama pelaksanaan Pilkada 2024 kemarin. Hal itu diungkapkan Wakil Mendagri Bima Arya bahwa para petugas yang meninggal itu diakibatkan karena faktor kelelahan hingga terkena serangan jantung.
Hal itu disampaikan Bima Arya ketika rapat kerja (Raker) bersama Komite I DPD RI, di ruang rapat Sriwijaya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 10 Desember 2024.
"Ini kita lihat ada di tahun 2024 ini ada 28 per 8 Desember yang meninggal. Ini kebanyakan berdasarkan catatan kami ya karena kelelahan serangan jantung," beber Bima Arya menjelaskan.
Namun Bima mengatakan jumlah petugas yang wafat selama pelaksanaan Pilkada 2024 kemarin masih lebih rendah dibandingkan Pilkada sebelumnya pada 2020 mencapai 41 orang.
"Ini kita bandingan dengan periode sebelumnya tentu jauh angkanya ini," terangnya Bima.
Tetapi tetapi ditegaskn Bima, adanya petugas yang wafat tetap menjadi catatan Kemendagri untuk menihilkan petugas meninggal dunia saat menjalankan tugas.
"Namun, tetap saja ini mejadi catatan bagi kita semua, bagaimana menihilkan atau mengurangi petugas penyelenggara yang meninggal karena kelelahan tadi," jelasnya.
Sementara itu, Kemendagri akan memberi santunan kecelakaan kerja bagi petugas yang wafat. Adapun bantuan itu sebesar Rp36 juta bagi petugas yang meninggal dan biaya pemakaman sebesar Rp10 juta. Hal itu sesuai dengan surat dari Kementrian Keuangan Nomor S-647/MK.02/2022.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.