POSKOTA.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo enggan menanggapi isu Partai Cokelat (Parcok) yang dialamatkan kepada polisi yang turut 'bermain' pada gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Saya bukan dari partai," tegas Listyosaat menjawab pertanyaan awak media terkait isu Parcok di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Desember 2024.
Alih-alih menjawab lebih lanjut pertanyaan terkait keterlibatan Parcok di Pilkada 2024, Listyo justru menyuruh awak media untuk menanyakan hal itu kepada partai politik (parpol) yang memunculkan isu Parcok.
Dalam kasus ini, isu keterlibatan Parcok di Pilkada 2024 dihembuskan oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Tanyakan ke partainya," ucap Listyo sembari melempar senyum.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus menyampaikan Parcok turut andil di beberapa Pilkada 2024.
Di Jawa Tengah, partisipasi Parcok membuat keunggulan pasangan calon (paslon) Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi Yasin dan Taj Yasin yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pasangan tersebut mengalahkan Andika Perkasa-Hendar Prihadi, paslon usungan partai berlambang kepala banteng itu.
"Mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi, tapi sebagai kandang bansos dan parcok," ungkap Deddy saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.
Tidak hanya itu, PDIP juga menuding Parcok juga bermain di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut).
Sumbangsih Parcok di Sumut membuahkan keunggulan bagi Bobby Nasution atas Edy Rahmayadi. Akibat pernyataan itu, Deddy dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.