Obat Tramadol menjadi pereda nyeri yang efektif untuk kondisi nyeri sedang hingga berat. (Longislandinterventions)

LIFESTYLE

Mengenal Tramadol, Obat Anti-Nyeri Medis yang Sering Disalahgunakan

Rabu 04 Des 2024, 18:53 WIB

POSKOTA.CO.ID – Pernah mendengar nama obat Tramadol? Sebenarnya ini termasuk kepada obat medis, namun nyatanya sering disalahgunakan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab.

Sebab, nama Tramadol lebih banyak disebutkan saat adanya kasus penyalahgunaan obat yang marak terjadi, hingga membuat namanya lebih sering terdengar. 

Padahal, ada aturan khusus yang berbeda untuk setiap penggunaan obat medis. Hal ini salah satunya karena akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. 

Mengenal Obat Tramadol

Melansir Biomed Pharmacother, Tramadol digunakan di seluruh dunia dan tercantum dalam banyak pedoman medis untuk manajemen nyeri. 

Tramadol sendiri ternyata adalah obat golongan anti-nyeri yang sering digunakan secara medis. Dokter umumnya meresepkan antinyeri dengan dosis dan pilihan jenisnya sesuai dengan kondisi pasien. 

Nyeri sering menjadi asalan saat seseorang mencari pertolongan medis. Namun keluhan nyeri ini sering tidak mendapat perhatian yang cukup di Indonesia, melansir Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Pemakaian obat Tramadol sendiri pertama kali digunakan dalam dunia medias sebagai antinyeri pada 1977 di Jerman. 

Penggunaan Obat Tramadol

Setelah memalui berbagai penelitian keamanan dan efektivitas, tramadol disetujui untuk digunakan sebagai anti-nyeri oleh Food and Drugs Administration (FDA) pada 1995. 

Tramadol merupakan obat antinyeri golongan opiat yang bermanfaat dan digunakan pada nyeri sedang-berat. Misalnya pada nyeri akut sedang-berat pada nyeri gigi, nyeri kanker, dan nyeri setelah operasi.

Sebab biasanya, obat nyeri umum yang dapat didapat bebas kurang membantu dalam meredakan nyeri dalam kondisi sedang-berat ini. 

Nah, pada kondisi tersebut, tramadol bermanfaat secara tepat. Meski begitu, Tramadol hanya bisa didapat dengan indikasi medis yang tepat, atau harus dengan resep dokter.

Untuk meredakan nyeri sedang sampai berat, tramadol umumnya diberikan dalam bentuk tablet kombinasi dengan anti-nyeri non-opiat seperti paracetamol. 

Meski begitu, penggunaannya harus dihindari pada orang yang sensitif pada tramadol, anak di bawah 16 tahun, penderita asma atau gangguan napas, dan gangguan lambung.

Juga bagi penderita ketergantungan alkohol atau opiat lain, memiliki riwayat kejang, gangguan hati atau ginjal, hamil atau menyusui, atau pada penderita gangguan kesehatan psikis. 

Walaupun memiliki profil antinyeri yang sepuluh kali lebih rendah dari morfin, namun saat in itramadol telah menjadi pilihan obat antinyeri oral untuk mengatasi nyeri sedang-berat. 

Diketahui obat tramadol dirasakan manfaatnya bahkan dengan lebih sedikit efek samping dan efek ketergantungan dibanding obat antinyeri golongan lain bila digunakan sesuai anjuran dokter.

Meski memiliki profil keamanan yang cukup baik, namun tramadol dapat menyebabkan kantuk dan penurunan konsentrasi. 

Jadi, hindari mengonsumsi obat tersebut jika akan berkendara ataupun mengoperasikan mesin.

Selain itu, konsultasikan penggunaannya pada dokter anestesi agar mendapat pilihan medis yang terbaik. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMKiypAsw67y8Aw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaSOwZqBvvsZqUNqja0q
 

Tags:
Penggunaan Obat TramadolObat Tramadolharus dengan resep dokter

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor